Polri Tangkap Buron Pengendali Clandestine Lab di Bali Asal Ukraina
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri mengamankan satu orang dari daftar pencarian orang (DPO/buron ) internasional, Roman Nazarenko, dia ditangkap di Thailand, dan dibawa ke Indonesia melalui Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Penangkapan dilakukan dalam kerja sama Desk Pemberantasan Narkoba, kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Mukti Juharsa, hari Minggu (22/12).
Desk ini adalah kolaborasi antara berbagai kementerian dan lembaga untuk memperkuat komitmen nasional dalam memberantas narkoba.
Roman Nazarenko, merupakan warga negara Ukraina yang terlibat dalam jaringan narkotika clandestine lab hydra, dan telah menjadi buronan sejak Mei 2024. Ia ditangkap di Bandara U-Tapao Rayong, Thailand, ketika hendak menuju Dubai.
Setelah informasi ini diterima, Atase Polri di KBRI Bangkok segera berkoordinasi untuk memulangkan Nazarenko ke Indonesia. “Atase Polri di Bangkok langsung melakukan koordinasi intensif dengan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan pemulangan buronan ini berjalan lancar,” kata Mukti.
Nazarenko, yang berperan dalam produksi mephedrone dan ganja hidroponik di Bali, menghadapi ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup berdasarkan pasal-pasal berat terkait tindak pidana narkotika. Sebelumnya, dua rekannya dari Ukraina dan Rusia telah diserahkan ke kejaksaan bersama barang bukti.
Buron Fredy Pratama
Selain itu Bareskrim Polri mengkonfirmasi akan segera melakukan penangkapan terhadap Fredy Pratama. Gembong narkoba jaringan internasional yang kini menjadi buron, masih termonitor di Thailand.
“Kalau Freddy pasti akan kita tangkap. Nanti mungkin dengan bantuan dari Hubinter, kita bisa sama-sama ke sana, sama untuk melakukan penangkapan lagi,” kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa, Minggu (22/12/22024).
Mukti mengatakan Fredy Pratama masih aktif mengirimkan narkoba ke Indonesia. Dia memastikan masih bekerja sama dengan Interpol untuk memonitor pergerakannya. “Untuk masalah Fredy Pratama masih kerja sama, dia masih aktif mengirim barang-barang di wilayah Malaysia dan Indonesia,” katanya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah memerintahkan jajarannya segera menangkap Fredy. Dia mengaku telah menginstruksikan Bareskrim Polri dan Divisi Hubungan Internasional Polri untuk terus bersinergi negara otoritas Kepolisian Thailand guna melacak keberadaan Fredy.
Editor : Sabar Subekti
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...