Polri Ungkap Tiga Modus Operandi Kasus Kecurangan Takaran MinyaKita

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Polri mengungkapkan tiga modus operandi kecurangan takaran yang dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab terhadap minyak goreng kemasan bermerek MinyaKita.
“Ada yang kami dapati dia (MinyaKita, red.) isinya tidak sesuai dengan kemasan yangsatu liter, kemudian ada juga yang menggunakan label palsu MinyaKita,” kata Kapolri, Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, ketika ditemui di Jakarta Selatan, hari Senin (10/3).
Sementara itu, Kadiv Humas Polri, Irjen Pol. Sandi Nugroho, menambahkan bahwa satu modus lainnya yang ditemukan adalah adanya produsen yang masih beroperasi meski sudah tidak memiliki izin. Modus tersebut, kata dia, ditemukan usai dilakukan pemeriksaan di tiga lokasi oleh Satgas Pangan Polri.
Terkait berapa jumlah perusahaan yang terlibat, Irjen Pol. Sandi belum bisa mengungkapkannya. “Belum tahu perusahaannya berapa, tapi yang pasti ada tiga model atau modus operandi yang ditemukan,” katanya.
Dia mengatakan bahwa saat ini, temuan tersebut tengah dalam proses pendalaman. Untuk detail hasil penemuan akan segera disampaikan kepada masyarakat. “Sedang dalam proses. Nanti akan diekspos sendiri oleh tim,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Satgas Pangan Polri, Brigjen Pol. Helfi Assegaf, mengatakan bahwa pihaknya menemukan adanya produk Minyakita yang tidak sesuai takaran sebagaimana yang tercantum pada kemasan dalam inspeksi yang dilakukan di Pasar Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada hari Sabtu (8/3).
"Dilakukan pengukuran terhadap tiga merek Minyakita yang diproduksi oleh tiga produsen yang berbeda, dan ditemukan ukurannya tidak sesuai dengan yang tercantum di dalam label kemasan. Hasil pengukuran sementara, dalam label tercantum 1 liter, tetapi ternyata hanya berisikan 700—900 mililiter," katanya.
Helfi menyebutkan nama tiga produsen tersebut, yakni PT Artha Eka Global Asia yang berlokasi di Depok, Jawa Barat; Koperasi Produsen UMKM Kelompok Terpadu Nusantara yang berlokasi di Kudus, Jawa Tengah; dan PT Tunas Agro Indolestari yang berlokasi di Tangerang, Banten.
Sampel yang diuji dari produsen PT Artha Eka Global Asia dan Koperasi Produsen UMKM Kelompok Terpadu Nusantara adalah botol MinyaKita berukuran satu liter, sedangkan sampel dari PT Tunas Agro Indolestari adalah MinyaKita kemasan pouch berukuran dua liter.
"Atas temuan tersebut, Satgas Pangan Polri menyita barang bukti dan melakukan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut," kata Helfi.
Editor : Sabar Subekti

Presiden Ukraina Tiba di Arab Saudi Menjelang Pertemuan Punc...
JEDDAH, SATUHARAPAN.COM-Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, tiba di Arab Saudi pada hari Senin (1...