Polri Usut Temuan Jenazah di Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Priok
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Polres Pelabuhan Tanjung Priok mengusut temuan jenazah wanita yang nyaris menjadi kerangka di dalam peti kemas kosong dan tidak digembok di terminal bongkar-muat pelabuhan di Jakarta Utara itu.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Pelabuhan Tanjung Priok Iptu I Gusti Ngurah Putu Krishna Narayana di Jakarta Utara, Selasa (16/1), mengatakan, dari hasil visum, sementara diketahui bahwa jenazah tersebut memiliki rentang usia antara 50-55 tahun.
"Mayat dipastikan perempuan paruh baya sekitar 50 tahun, perawakan 150-160 cm, rambut ikal dan kulit gelap," kata Ngurah di Markas Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (16/1) malam.
Ngurah mengatakan, waktu kematian hingga kini masih terus didalami. Namun saat ditemukan, jenazah mengeluarkan bau tidak sedap dan kulit membiru kehitam-hitaman (lebam) sehingga diduga perkiraan usia kematian sudah sekitar satu bulan.
Pakaian yang dikenakan jenazah masih lengkap dan secara kasat mata, menurut Ngurah, petugas tidak menemukan tanda-tanda serangan kekerasan pada tubuh wanita itu.
Pihaknya bersama Tim Inafis Polda dan Rumah Sakit (RS) Polri sedang melakukan identifikasi sidik jari, namun hasilnya belum lengkap. "Lebih tepatnya, kami masih memproses permintaan data," ujarnya.
Jenazah ditemukan pertama kali oleh petugas muat barang berinisial MZ. MZ mencium bau dari dalam peti kemas yang hendak digunakan untuk memuat keramik.
Saksi MZ kaget saat membuka pintu peti kemas yang tidak bergembok itu ternyata mayat. Dia menelepon pihak sekuriti pelabuhan (inisial T dan K) agar memastikan penemuan mayat tersebut dan melapor ke pihak berwajib sekitar pukul 09.10 WIB.
Di lokasi, kata Ngurah, petugas mendapati peti kemas dalam keadaan tertutup dan tidak bergembok. "Tidak dikunci gembok, dia ditutup manual yang bisa dibuka," ujar Ngurah.
Lalu tim meminta saksi MZ untuk membuka peti kemas itu kembali.
Di dalamnya hanya terdapat sesosok jenazah, satu "tote bag" (tas selempang) bermotif boneka, berisi pakaian dan sarung. Selain itu satu botol air mineral, satu kantung plastik berisi gula pasir serta uang lembar Rp5.000 dan uang logam.
"Tidak ditemukan identitas sama sekali di dalam tas," kata Ngurah.
Adapun petugas tengah berkoordinasi dengan pihak perusahaan jasa bongkar-muat barang yang mempekerjakan saksi MZ untuk menyingkap rute pelayaran peti kemas itu.
"Peti kemas sampai Jakarta akhir Desember 2023. Kami telusuri peti kemas berlayar darimana saja," kata Ngurah.
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...