Polusi Udara, China Batasi Kembang Api untuk Perayaan Imlek
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - China memperketat penggunaan kembang api dan mercon dalam perayaan Tahun Baru China yang jatuh pada 31 Januari mendatang, guna mengurangi tingkat polusi udara.
Pantauan Antara di Beijing beberapa hari pekan lalu hingga kini tingkat polusi udara mencapai kondisi yang mengkhawatirkan.
Sementara sejumlah kios kembang api yang tersebar di beberapa distrik di Kota Beijing sudah mulai bermunculan. Pemerintah Kota Beijing menerapkan aturan bagi warga yang membeli lebih dari lima boks kembang api dan mercon ukuran sedang dan besar, harus menunjukkan kartu identitas diri.
Selain itu, jika tanda peringatan kualitas udara menunjukkan status siaga 1 maka pemerintah berhak menghentikan penjualan kembang api dan mercon selama satu bulan perayaan Tahun Baru China.
Selama perayaan Tahun Baru China, hampir selama satu pekan penuh masyarakat menyalakan kembang api dan mercon selama satu hari, terutama menjelang pergantian tahun. Terkadang hingga beberapa pekan setelah perayaan pergantian tahun, masyarakat masih menyalakan kembang api dan mercon.
Selain menimbulkan polusi suara, juga memperparah polusi udara yang memang sudah sangat parah di China.
Direktur Institut Keamanan Lingkungan dan Publik Ma Jun mengatakan sudah terbukti bahwa penggunaan kembang api dan mercon dalam jumlah banyak mengakibatkan peningkatan polusi udara.
Dicontohkannya, pada 22 Januari 2012 sehari setelah perayaan Tahun Baru China alat pengukur polusi udara di Chengongzhuang Beijing mencatat tingkat polutan PM 2,5 meningkat dari 40 mikrogram pada pukul 06.00 menjadi 1.593 mikrogram per meter kubik pada tengah malam.
Pembatasan penggunaan kembang api dan mercon pada perayaan Tahun Baru China telah menyebabkan produksi kembang api dan mercon turun hingga 70 persen. (AFP)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...