Polusi Udara Tiongkok Terparah
Tiongkok Memproduksi Sekitar 10 Miliar Ton Karbon Hingga 2013.
BEIJING, SATUHARAPAN.COM – Kabut asap terburuk tahun ini melanda Tiongkok utara pada hari Senin (30/1), dan polusi di Beijing melonjak 22 kali dari batas sehat. Ini menjadi peringatan polusi udara tertinggi kedua di kota itu justru pada saat pembicaraan perubahan iklim global dimulai di Paris, Prancis.
Kabut tebal menyelimuti kota-kota di seluruh negeri itu setelah Presiden Tiongkok, Xi Jinping, tiba di Paris. Tiongkok dikenal sebagai negara menghasil emisi gas rumah kaca terbesar dunia, dan tampaknya masalah ini akan menjadi pusat pembahasan.
Partikel kecil PM 2,5, menurut laporan AFP, bisa masuk paru-paru, dan konsentrasinya mencapai lebih dari 560 mikrogram per meter kubik di udara ibu kota Tiongkok, Beijing. Sementara menurut kedutaan Amerika Serikat, batas kategori sehat maksimum pada 25 mikrogram.
Tingkat polusi di beberapa kota di Provinsi Hebei juga jauh di atas 500 mikrogram. Angka resmi ini menunjukkan kondisi lebih dari dua puluh kali batas yang ditoleransi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk paparan harian.
"Anda bahkan tidak bisa melihat orang berdiri tepat di depan Anda," tulis salah satu akun Sina Weibo yang mirim Twitter. "Bahkan rasanya stasiun kereta bawah tanah penuh kabut."
Beberapa ratus gerbang jalan tol terpaksa diutup di Provinsi Shandong akibat jarak pandang atau visibilitas kurang dari 200 meter, kata kantor berita resmi Tiongkok, Xinhua.
Polusi Terparah
Beijing mengeluarkan peringatan polusi pada tingkat oranye selama akhir pekan, dan merupakan tertinggi tahun ini. Penduduk disarankan untuk tinggal di dalam rumah dan beberapa pabrik menghentikan operasi.
Tiongkok memiliki sistem peringatan dengan empat tingkat dengan warna merah menunjukkan polusi paling parah, hampir tidak belum pernah terjadi.
Visibilitas di ibu kota begitu terbatas pada hari Senin sehingga puncak gedung pencakar langit sebagian besar tidak terlihat dari permukaan tanah. Namun banyak pejalan kaki nebgabaikan menggunakan masker, meskipun pertikel ukuran PM 2,5 dapat menimbulkan penyakit jantung dan paru-paru seperti emfisema dan kanker.
Polusi di negara itu diduga menyebabkan ratusan ribu kematian dini, dan menjadi sumber utama ketidakpuasan terhadap kinerja pemerintah.
Polusi yang parah di Beijing menyusul rekor asap di timur laut Tiongkok bulan lalu, ketika tingkat partikel PM2,5 mencapai 1.400 mikrogram per meter kubik di kota Shenyang, yang merupakan tertinggi yang pernah tercatat.
Polusi yang intes yang dijuluki "airpocalypse" – itu terjadi di ibu kota pada tahun 2013 ketika indikator menunjuk angka 1.000 mikrogram per meter kubik.
10 Miliar Ton Karbon
Wabah seperti itu umum di Tiongkok, di mana Greenpeace dalam penelitian terbaru menemukan hampir 80 persen kota di Tiongkok memiliki tingkat polusi "sangat melebihi" standar nasional selama sembilan bulan pertama tahun ini.
Presiden Xi di Paris untuk KTT Para Pihak PBB (COP21) yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan global tentang perubahan iklim. Tiongkok diperkirakan telah melerpaskan antara sembilan dan 10 miliar ton karbon dioksida pada tahun 2013. Angka ini hampir dua kali lebih banyak dibandingkan Amerika Serikat dan sekitar dua setengah kali dari Uni Eropa.
Sebagian besar emisi karbon berasal dari pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan rumah tangga, terutama pada musim dingin ketika permintaan melonjak untuk pemanas, yang juga menyebabkan kabut asap.
"Akankah konferensi yang telah lama ditunggu ini membuat hidup Anda berbeda?" kata Xinhua di Weibo meminta pengikutnya memberi komentar.
Polusi yang parah di Beijing diperkirakan akan berlangsung hingga musim dingin tiba, kata biro perlindungan lingkungan kotaitu mengatakan di situsnya.
"Jika ibu kota kekaisaran sudah tercemar ke tingkat itu, tidak haruskah para pemimpin biro perlindungan lingkungan mengundurkan diri?" kata salah satu pengguna Weibo.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...