PON XX Papua Diselenggarakan dengan Protokol Kesehatan Ketat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Penyelenggraan Pekan Olah Raga Nasional (PON) XX di Jayapura, Papua, dan juga kompetisi sepak bola Liga 1 dan Liga 2 harus menjalankan protokol kesehatan.
Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 46 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan PON XX Papua 2021 mengharuskan panitia, atlet, ofisial, penonton, dan masyarakat di sekitar lokasi harus menjalankan protokol kesehatan secara ketat dan telah mendapatkan vaksinasi minimal dosis pertama.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan bahwa diizinkannya kegiatan itu melalui pertimbangan penuh dan mengutamakan prinsip kehati-hatian.
Instruksi khusus diberikan kepada Bupati Jayapura yang menjadi tuan rumah upacara pembukaan dan penutupan PON XX Papua. Seperti pembatasan jumlah penonton maksimal 10.000 orang, sudah termasuk undangan VVIP, VIP, Paspampres, TNI/Polri dan tenaga kesehatan.
Juga tidak memasang tenda untuk kegiatan nonton bareng di luar stadion. Kepada masyarakat diminta untuk menyaksikan pertandingan di rumah masing-masing. Panitia juga harus melakukan pemeriksaan kesehatan bagi tamu dan penonton dengan menunjukkan hasil negatif tes PCR 2 x 24 jam atau hasil negatif tes antigen 1 x 24 jam. Disertai bukti telah divaksin saat proses penukaran gelang 1 sampai dengan 3 hari sebelum hari H.
Instruksi itu juga terkait pengawasan kedisiplinan protokol kesehatan secara persuasif dan simpatik. Menyediakan fasilitas kesehatan ambulans beserta tenaga kesehatan di sejumlah titik tertentu didalam maupun diluar stadion.
Tamu atau penonton yang kemudian diketahui positif COVID-19, tidak diizinkan memasuki lokasi pertandingan PON XX Papua 2021. Selanjutnya dia harus diisolasi atau dilakukan penanganan sesuai kondisi dan waktu yang ditentukan serta dilakukan pelacakan secara intensif terhadap orang tersebut, kata juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito
Pembatasan jumlah yang hadir langsung pada seluruh venue pertandingan maksimal 25% dari kapasitas total, dan itu dengan melakukan skrining secara digital, dan sifatnya adaptif serta cmenyesuaikan kondisi dilapangan.
Penyelenggara juga memastikan tamu atau penonton menunjukkan hasil negatif tes PCR 2 x 24 jam atau hasil negatif tes antigen 1 x 24 jam saat proses akreditasi menjelang masuk ke Stadion.
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...