Ponorogo Antisipasi Pengemis Selama Gelaran Grebeg Suro
PONOROGO, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mengerahkan lebih banyak petugas TRC (tim reaksi cepat) yang secara khusus ditugaskan menangani munculnya pengemis selama gelaran Grebeg Suro yang digelar mulai 9 Juli hingga 15 Agustus 2023.
"Kami tidak ingin ajang' ini dimanfaatkan para pengemis untuk beroperasi dan minta-minta ke pengunjung," kata Kasatpol PP Ponorogo Joko Waskito di Ponorogo, Jumat (14/7).
Personel TRC saat ini disebar di beberapa lokasi yang menjadi lokasi kegiatan Grebeg Suro, terutama di seputar alun-alun.
Jika mendapati ada pengamen atau pengemis yang beroperasi, petugas TRC akan segera melakukan penertiban.
Orang yang meminta-minta dibawa ke pos penjagaan atau ke kantor satpol PP guna didata dan diberi pembinaan.
Joko mengatakan, apa yang dilakukan ini sebagai salah satu upaya agar masyarakat bisa merasa nyaman memeriahkan acara Grebeg Suro.
Selain itu, Satpol PP ditunjuk menjadi salah satu koordinator tim pengamanan bersama TNI dan Polri.
"Ya ini upaya kita untuk memberantas penyakit masyarakat, tidak hanya di alun-alun saja tapi secara keseluruhan di wilayah Ponorogo," katanya.
Untuk mengoptimalkan gelaran Grebeg Suro itu, Waskito berharap masyarakat aktif membantu tugas satpol dalam menjaga kamtibmas.
Terutama dari gangguan pengamen, gelandangan dan pengemis yang biasanya berdatangan setiap ada gelaran seni budaya yang mendatangkan massa.
Namun, ia mengakui tidak bisa berjaga dan berpatroli 24 jam nonstop di kawasan alun-alun.
Oleh sebab itu, pihaknya akan sangat terbantu apabila ada informasi dari masyarakat jika menemukan ada pengemis, pengamen atau gelandangan yang mengganggu kamtibmas, katanya.
"Masyarakat harus juga ikut handarbeni (terlibat aktif), apalagi ini hajat Kabupaten Ponorogo. Jika ada laporan kita langsung tindak lanjuti," katanya.
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...