Pos Terpadu GMIT-PGI Beri Layanan Psikososial bagi Korban Erupsi Gunung Lewotobi
FLORES TIMUR, SATUHARAPAN.COM-Pos Terpadu GMIT-PGI (Gereja Masehi Injili Timor – Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia) mengembangkan layanan psikososial bagi para warga terdampak letusan gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Layanan ini diselenggarakan beker jasama dengan himpunan psikolog NTT, dan menyasar pada enam pos pengungsian, yaitu Utama Konga, SDK Eputobi, SDI Bokang, Utama Lewolaga, Utama Kobasoma, dan Caritas Keuskupan.
Pelayanan psikososial awal kepada 330 orang lansia di tiga pos, dan ditunjang dengan 330 paket hygiene kits. Aktifitas pos terpadu ke depan akan bergerak ke Larantuka, dan akan beraktifitas pada 1-6 Desember 2024 dengan membawa bantuan barang berupa logistik untuk pengungsi mandiri, pengungsi di Pos Caritas Indonesia Keuskupan Larantuka, serta anggota GMIT Mata Jemaat Imanuel Boru, seperti diberitakan laman PGI.
Kordinator Badan Pengurangan Risiko Bencana (BPRB) GMIT, Pdt. Agustina Amtaran, mengatakan, pos terpadu ini melibatkan beberapa lembaga kemanusiaan berbasis gereja antara lain dari GKI (Gereja Kristen Indonesia), Pelkesi, YEU, dan Universitas Maranatha, dalam pemenuhan hak para penyintas.
Untuk beberapa hari ke depan dan periode pasca tanggap darurat erupsi Gunung Lewotobi, intervensi pemenuhan logistik akan menjadi kebutuhan para penyintas. “Intervensi pemenuhan logistik tersebut seperti pakaian dalam, pembalut, popok bayi, sarung, alat kebersihan diri, obat-obatan dan vitamin,” ujarnya.
Diinformasikan pula, anggota jemaat GMIT yang terdampak berjumlah 114 orang dan kini memilih untuk berdiam di rumah keluarga atau saudara di daerah sekitar. Memasuki Desember, dia melihat ada tantangan tersendiri, karena wilayah NTT akan memasuki musim hujan yang cukup menyulitkan untuk penjangkauan lokasi-lokasi tertentu.
Di tengah kondisi tanggap darurat Lewotobi, pos terpadu yang dikoordinir oleh GMIT dan didukung oleh PGI dan Jakomkris sejak 5 November 2024 lalu, warga provinsi NTT kembali diperingatkan mengenai dua gunung yang kini mengalami peningkatan status. Gunung tersebut adalah gunung Rokatenda dan gunung Iya.
Dampak yang ditimbulkan dari erupsi Lewotobi sendiri masih menjadi pekerjaan yang harus digumuli bersama. Secara umum, total penyintas yang tersebar di Ende dan Flores Timur berjumlah 13.142 orang dan berdiam pada pos-pos pengungsian yang disediakan oleh pemerintah ataupun NGO yang bergerak ke Lewotobi di 11 kecamatan. 11 orang telah dinyatakan meninggal dan ratusan fasilitas umum terdampak akibat letusan tersebut.
Untuk meresponi situasi dan menopang aktifitas posko terpadu tersebut, PGI membuka donasi yang akan disalurkan kepada penyintas melalui Pos Terpadu GMIT. Donasi bisa diserahkan ke rekening PGI di bank Mandiri No rek: 006.006.000.0340 a.n Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia. Mohon cantumkan kode unik 11 pada akhir donasi (cth: Rp 100.011).
Editor : Sabar Subekti
Vladimir Putin Menyetujui Anggaran Militer Rusia Tahun 2025-...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah menyetujui anggaran yang difokuskan pa...