PPIH Perluas Wilayah Penyisiran Jemaah Haji ke Mekkah
MEKKAH, SATUHARAPAN.COM – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus melakukan penyisiran dan penelusuran keberadaan jemaah haji Indonesia yang belum pulang ke pemondokanya sejak peristiwa Mina yang terjadi pada hari Kamis (24/09) lalu. Sampai dengan saat ini, 34 jenazah jemaah haji Indonesia berhasil diidentifikasi dan masih ada 90 jemaah haji yang belum pulang ke pemondokannya.
Sampai saat ini, penelusuran masih dilakukan di rumah sakit-rumat sakit di Mekkah. Sedangkan proses identifikasi jenazah dipusatkan di tempat pemulasaraan jenazah al-Mu’aishim.
Ke depan, Kepala Daker Mekkah Arsyad Hidayat mengatakan adanya kemungkinan untuk memperluas wilayah penelusuran keberadaan jemaah haji tersebut.
“Untuk kota-kota lain, kita akan mencoba mengecek rumah sakit yang ada di Jeddah yang kebetulan merupakan salah satu daker di bawah koordinasi PPIH Arab Saudi. Tidak menutup kemungkinan akan melacak atau mencari jemaah-jemaah bila ada laporan atau informasi di daerah seperti Thaif dan lainnya,” kata Arsyad Hidayat dalam kesempatan jumpa pers di Daker Mekkah, hari Minggu (27/9) sore.
PPIH Arab Saudi telah membentuk tim penelusuran dan penyisiran jemaah haji pasca peristiwa Mina. Selain mengidentifikasi jenazah, tim ini juga bertugas menelusuri keberadaan jemaah haji Indonesia yang dilaporkan belum kembali sejak peristiwa Mina.
Menurut Arsyad Hidayat, tim ini melibatkan berbagai unsur PPIH Arab Saudi, yang terdiri dari para pengendali teknis, para Direktur pada Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, unsur tim perlindungan jemaah (linjam), unsur tim kesehatan, serta dari unsur Perwakilan RI yang ada di Jeddah.
Dalam praktiknya, tim ini melakukan pengecekan setiap kali pihak keamanan Arab Saudi merilis foto-foto jenazah korban peristiwa Mina.
“Tim kami langsung menuju ke sana (tempat pemulasaraan) dan mengecek satu persatu dan kami temukan sebagaimana kami sampaikan. Jadi selain foto kami melakukan pengecekan langsung jenazah yang ada di tempat penyimpanan jenazah,” kata dia.
“Hari sebelumnya, kita cek 500 foto yang dirilis Saudi. Kemarin malam kita mendapatkan rilis foto terbaru sebanyak 350,” dia menambahkan.
Disinggung soal kondisi jenazah setelah tiga hari, Arsyad mengaku kalau sudah mulai ada perubahan-perubahan fisik, misalnya muka lebam, namun masih mudah diidentifikasi dan dikenali.
“Jenazah yang belum teridentifkasi disimpan di mobil trailer dengan pendingin untuk menjaga kondisi jenazah,” kata dia.
Untuk jenazah yang sudah diidentifikasi, Arsyad menjelaskan bahwa pihaknya sudah berkirim surat ke muassasah agar bisa segera dilakukan pemakaman melalui maktab.(kemenag.go.id)
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...