PPP: Konsep Parpol Islam Bukan Ancaman bagi Nonmuslim
MEDAN, SATUHARAPAN.COM - Rakyat Indonesia diharapkan tidak menganggap konsep politik yang ditawarkan partai politik berasaskan Islam seperti Partai Persatuan Pembangunan sebagai ancaman, terutama bagi kelompok nonmuslim.
Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Fadly Nurzal di Medan, Senin (20/4), mengatakan, seluruh konsep kehidupan dalam Islam, termasuk dari aspek sosial dan politik, selalu mengajarkan kebaikan dan keselamatan.
Seluruh konsep yang diajarkan dalam Islam tersebut justru akan memberikan jaminan kebaikan dan keselamatan bagi agama lain jika dilakukan dengan benar.
Fenomena yang berkembang selama ini berupa ketakutan terhadap Islam disebabkan konsep yang diajarkan agama tersebut tidak dilakukan dengan benar.
Karena itu, konsep berpolitik dan bernegara yang ditawarkan parpol berasaskan Islam tersebut tidak perlu menjadi ancaman, apalagi ditakuti karena dianggap akan mengganggu kelompok lain.
"Orang Islam yang tidak memberikan kenyamanan bagi orang lain, berarti keimanannya sedang terganggu," katanya.
Menurut dia, ajaran yang memberikan kenyamanan dan kebaikan itu dapat terlihat dari konsep "rahmatan lil `alamin" atau membawa rahmat bagi seluruh alam.
Sebagai parpol yang berasaskan Islam, PPP juga selalu menawarkan konsep berpolitik yang membawa kebaikan bagi seluruh pihak.
Untuk aspek berpolitik, salah satu konsep dalam Islam yang ditawarkan PPP adalah konsistensi untuk meraih kebenaran dan menjalankan proses politik dengan benar.
Namun konsistensi tersebut sering hilang jika proses politik yang sedang dijalankan sudah diwarnai dengan pola dan perilaku transaksional.
Karena itu, praktik politik uang (money politic) yang sangat dilarang dalam Islam tersebut sering merusak proses berpolitik di Indonesia.
"Meski sudah dibahas `dunia akhirat`, tetapi bisa goyah kalau sudah ada `siram menyiram`," ujar anggota DPR RI tersebut. (Ant)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...