PPSU Tak Boleh Terlibat Politik Praktis
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Aji mengingatkan kepada anggota pasukan oranye atau yang biasa disebut Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) tidak boleh terlibat dalam politik praktis.
Hal ini dia ungkapkan karena ada beberapa PPSU yang terlibat dalam kegiatan kampanye calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu yaitu Agus Harimurti Yudhoyono beberapa waktu yang lalu.
Pada hari Senin (21/11), pasukan oranye yang akan mengikuti apel sore dan sedang berseragam lengkap didatangi oleh mantan pegawai dinas kebersihan yang telah dipecat karena tersangkut kasus pemotongan gaji PHL.
"Dia tim sukses pasangan nomor satu (calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni)," kata Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnawa Aji di Jakarta, hari Kamis (24/11).
Mereka lalu berfoto dengan memegang spanduk dukungan untuk Agus-Sylviana. Isnawa mengatakan, mereka menaiki alat berat Dinas Kebersihan DKI dan mengacungkan jari.
Pasukan oranye yang ketahuan berkampanye sebanyak 63 orang, yaitu 38 orang di Kecamatan Kemayoran dan 25 orang di Kecamatan Johar Baru.
"Saya langsung lapor Pak Plt Gubernur. Mereka ini salah. Saya sudah ingatin dua kali, saya adakan briefing ke pemantau dan komandan regu, saya sudah wanti-wanti. Anda enggak boleh bermain politik praktis, enggak boleh ikut kampanye," kata Isnawa.
Isnawa mengatakan, dia sudah mengonfirmasi ke orang-orang itu. Kebanyakan, mereka mengaku hanya diajak oleh pemimpin regu mereka.
Mereka tidak tahu kalau hal itu melanggar. Itu sebabnya sanksi yang diberikan hanya skors sampai masa kontrak habis. Jika mereka tidak terlibat politik selama masa skors, kontrak mereka bisa dilanjutkan pada tahun depan.
"Jadi, skors dulu, kan enggak langsung dipecat nih," ujar Isnawa.
Djarot Minta Penggerak PPSU Ikut Kampanye Agus Ditindak
Sementara itu, calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta Panitia Pengawas (Panwas) Pilkada menindaklanjuti adanya kasus keterlibatan pegawai harian lepas atau anggota pasukan oranye Dinas Kebersihan yang ketahuan berkampanye.
Djarot menilai, PPSU yang diskors akibat ikut kampanye itu merupakan korban dari pihak penggerak.
"Kepala Dinas Kebersihan bilang ada yang menggerakkan PPSU. Panwas harus segera menindaklanjuti meskipun ini temuan bukan pengaduan," ujar Djarot, hari Kamis (24/11).
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...