Prabowo dan Erdogan Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Pertahanan
Turki dan Indonesia akan bangun pabrik pesawat nirawak Baykar.
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, bertemu dengan mitranya dari Indonesia, Prabowo Subianto, pada hari Rabu (12/2) untuk melakukan pembicaraan yang bertujuan untuk memperkuat hubungan ekonomi dan pertahanan antara kedua negara berpenduduk mayoritas Muslim tersebut.
Kunjungan kenegaraan Erdogan ke Indonesia – negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara – merupakan perhentian keduanya dalam kunjungan empat hari yang juga mencakup Malaysia dan Pakistan.
Turki dan Indonesia mengadakan pertemuan puncak Dewan Kerja Sama Strategis Tingkat Tinggi pertama mereka setelah sepakat untuk membuat forum tersebut pada KTT G-20 di Bali pada tahun 2022.
Diskusi tersebut difokuskan pada isu-isu regional dan global terkini, khususnya perang di Gaza, kata kedua pemimpin tersebut dalam konferensi pers bersama setelah pertemuan tersebut.
Prabowo Subianto mengatakan pertemuan tersebut intensif dan produktif, dan kedua negara memiliki komitmen yang sama untuk memperkuat kemitraan mereka. “Kunjungan Presiden Erdogan merupakan babak baru dalam kemitraan strategis kita,” tambahnya.
Indonesia telah lama menjadi pendukung kuat Palestina, dan Prabowo mengatakan kedua negara memiliki pandangan yang sama tentang pentingnya gencatan senjata dan penyelesaian masalah Palestina melalui solusi dua negara.
Erdogan mengatakan dia menghargai sikap tegas Indonesia terhadap masalah Palestina dan mengulangi seruan agar Israel membayar rekonstruksi Gaza. Dia memperkirakan total kerusakan yang disebabkan oleh serangan Israel selama 15 bulan mendekati 100 miliar dolar, seraya menambahkan bahwa prinsip dalam hukum adalah bahwa "kerusakan harus dikumpulkan dari orang yang bertanggung jawab."
Erdogan dan istrinya, Ibu Negara Emine Erdogan, tiba di Jakarta hari Selasa malam dan disambut oleh Prabowo Subianto di Bandara Internasional Halim Perdanakusuma di tengah hujan gerimis.
Erdogan ikut dengan Subianto dalam iring-iringan mobil menuju hotelnya. Indonesia dan Turki telah membangun hubungan yang semakin dekat dalam beberapa tahun terakhir, dan kedua pemimpin tersebut sebelumnya bertemu di Ankara Juli lalu ketika Prabowo Subianto masih menjadi presiden terpilih dan menteri pertahanan.
Prabowo Subianto berjanji untuk meningkatkan kerja sama pertahanan dan bidang strategis lainnya demi keuntungan bersama.
Kedua negara menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan pada tahun 2010 di mana produsen senjata milik negara Indonesia Pindad dan FNSS Turki bersama-sama mengembangkan model baru tank medium.
Pada tahun 2023, kedua negara menandatangani rencana aksi untuk latihan militer bersama dan kerja sama industri pertahanan. Selain Indonesia, Turki memiliki forum kerja sama HLSCC dengan dua puluh satu negara lain, termasuk Pakistan.
Kedua pemimpin pada hari Rabu juga menyaksikan penandatanganan selusin perjanjian antara Turki dan Indonesia termasuk perdagangan, investasi, pendidikan, energi, pertanian, kesehatan, dan layanan keagamaan.
Kedua pemimpin juga menandatangani kesepakatan tentang pengembangan bersama pabrik pesawat nirawak tempur Baykar di Indonesia, dan Erdogan berjanji negaranya akan berinvestasi dalam pengembangan ibu kota baru Indonesia di pulau Kalimantan.
“Kami mencoba meningkatkan perdagangan kami sebesar sepuluh miliar per tahun dengan saldo yang sama,” kata Erdogan.
Erdogan menuju Pakistan pada hari Rabu di mana ia dan Perdana Menteri Shehbaz Sharif akan menyampaikan pidato di Forum Bisnis dan Investasi Pakistan-Turki dan menghadiri pertemuan HSLCC lainnya. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Hakim Halangi Trump Cutikan Pekerja USAID, Beri Mereka Batas...
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Seorang hakim federal pada hari Jumat (7/2) memberikan Presiden Donal...