Prabowo Harus Punya Cawapres Pendongkrak Elektabilitas
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Syaifullah Tamliha,mengatakan, Bakal Calon Wakil Presiden Republik Indonesia 2014 pendamping Prabowo Subianto, seharusnya ialah sosok yang mampu meningkatkan elektabilitas dan popularitasnya sebagai Calon Presiden Republik Indonesia 2014.
"Bukan malah sebaliknya, menurunkun elektabilitas bakal calon presiden yang didampinginya," ucap Tamliha, Minggu (18/5).
Menurutnya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Hatta Rajasa yang digadang-gadang akan mendampingi Prabowo Subianto, maju dalam Pemilu Presiden 2014, tak mampu menambah elektabilitas dan popularitas Prabowo guna menghadapi sosok nan diusung koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo.
"Hatta Rajasa akan memperburuk elektabilitas dan popularitas Prabowo yang terus menerus meningkat. Jangan sampai Hatta men-downgrade apa yang telah dibangun oleh Prabowo," kata Anggota Komisi I DPR-RI periode 2014-2019 itu.
Tamliha juga melihat pertimbangan ideologis lebih penting dibandingkan materi, karena akar rumput tak akan memilih pemimpin yang tidak memiliki ideologi kerakyatan seperti Prabowo.
"Rakyat juga tidak akan suka dengan pemimpin yang materialistis," Tamliha menambahkan.
Cawapres Prabowo Senin
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPP, M Romahurmuziy mengatakan koalisi partai politik pengusung calon presiden (capres) Prabowo Subianto akan mengumumkan calon wakil presiden (cawapres) Senin (19/5).
"Nama cawapres sudah dikantong Prabowo, besok akan diumumkan," tutur Romahurmuziy.
Prabowo Subianto telah menetapkan sosok cawapresnya, setelah melakukan pertemuan dengan forum koalisi yang terdiri dari PPP, PAN dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Menurut Romahurmuziy, sosok cawapres Prabowo ialah orang yang berpengalaman di pemerintahan.
"Insyaallah sudah dikenal dan pasti merupakan figur yang sangat berpengalaman dalam mengelola pemerintahan," katanya.
Seperti diberitakan, nama Hatta Rajasa menempati posisi terkuat sebagai cawapres Prabowo Subianto. Hatta memiliki pengalaman sebagai menteri sejak era kepemimpinan Presiden Megawati, tahun 2001.
Dalam karirnya sebagai menteri, Hatta pernah menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi (2001-2004), Menteri Perhubungan (2004-2007), Menteri Sekretaris Negara (2007-2009), dan Menteri Koordinator Perekonomian (2009-2014). Ia pun sempat menjadi pelaksana tugas Menteri Keuangan (2013).
Nama Hatta menguat seiring dengan pengunduran dirinya sebagai Menteri Koordinator Perekonomian. Alasan pengunduruan dirinya saat itu adalah agar dapat berkompetisi dalam Pemilu Presiden 2014.
Hatta menyampaikan pengunduran dirinya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan didampingi oleh Prabowo Subianto, pada Selasa (13/5). Posisi Menter Koordinator Perekonomian dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II yang ditempati Hatta pun telah resmi digantikan oleh Chairul Tanjung, Jumat (16/5). (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...