Loading...
EKONOMI
Penulis: Sabar Subekti 10:55 WIB | Jumat, 22 November 2024

Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia dalam Penanggulangan Kelaparan dan Kemiskinan

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri sesi pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di Brasil yang berlangsung pada Senin, 18 November 2024. (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

RIO DE JANEIRO, SATUHARAPAN.COM-Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri sesi pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di Brasil yang berlangsung pada Senin, 18 November 2024. Sesi yang mengangkat tema “Fight against Hunger and Poverty” ini menjadi platform penting bagi para pemimpin dunia untuk membahas strategi kolektif dalam mengatasi dua isu mendesak tersebut.

Dalam sambutannya, Prabowo mengapresiasi langkah Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, yang menjadikan kemiskinan dan kelaparan sebagai fokus utama KTT G-20 tahun ini. “Kami mempunyai populasi terbesar ke-4, sehingga kelaparan dan kemiskinan bagi kami adalah isu nyata sehari-hari,” kata Presiden Prabowo.

Presiden Prabowo menjelaskan bahwa pemerintahannya menempatkan penanggulangan kelaparan dan kemiskinan sebagai prioritas nasional. Bahkan, pemerintahannya juga mengalokasikan anggaran besar untuk pendidikan.

“Saya percaya pendidikan akan membawa kita keluar dari kemiskinan. Program makanan gratis untuk anak-anak juga menjadi bagian dari strategi kami untuk memastikan generasi muda mendapatkan manfaat pendidikan,” kata Presiden.

Prabowo juga menyampaikan rencana konkret untuk mencapai ketahanan pangan dan energi di Indonesia. Ia optimis, pemerintahannya dapat mengatasi masalah kelaparan dalam tiga tahun ke depan.

“Kami akan mandiri dari sisi energi dalam empat tahun, dan dalam lima tahun kami percaya diri dapat berkontribusi pada Aliansi Global Melawan Kemiskinan dan Kelaparan,” kata Presiden.

Selain isu pangan dan energi, Prabowo juga menegaskan bahwa isu ekonomi global tidak dapat dipisahkan dari dinamika geopolitik. Ia menyerukan solusi damai terhadap konflik yang sedang berlangsung, termasuk di Ukraina dan Gaza serta mendorong negara-negara anggota G-20 untuk memperkuat kolaborasi multilateral dalam menghadapi tantangan global ini.

“Kami mendesak segera dilakukannya gencatan senjata di Ukraina dan Gaza. Hanya dengan perdamaian dan stabilitas kita bisa mengatasi kemiskinan dan kelaparan,” tegas Presiden.

Sebelumnya, Prabowo Subianto, menghadiri peluncuran inisiatif Global Alliance against Hunger and Poverty dalam rangkaian KTT G-20 yang berlangsung di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil, pada Senin, 18 November 2024. Peluncuran ini dipimpin oleh Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, yang menyerukan aksi global untuk mengatasi kelaparan dan kemiskinan yang masih menjadi tantangan mendesak dunia.

Presiden Prabowo duduk di antara Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, dan Presiden Argentina, Javier Milei, menunjukkan posisi strategis Indonesia dalam forum G-20 yang dihadiri oleh para pemimpin dari negara-negara terbesar di dunia. Dalam pidato pengantarnya, Presiden Lula da Silva menyoroti ketimpangan sosial di dunia, dimana 733 juta orang masih kekurangan gizi di tahun 2024, meskipun dunia memproduksi hampir 6 miliar ton makanan per tahun.

“Kelaparan adalah ekspresi biologis dari penyakit sosial,” tegas Lula, mengutip ilmuwan Brasil Josué de Castro.

Presiden Lula juga menyampaikan bahwa aliansi ini bertujuan untuk membangun rekomendasi internasional, kebijakan publik yang efektif, dan sumber pendanaan yang berkelanjutan. Saat ini, aliansi tersebut telah mendapatkan dukungan dari 81 negara, 26 organisasi internasional, 9 lembaga keuangan, serta berbagai yayasan dan organisasi non-pemerintah.

“Aliansi ini lahir di G-20, tetapi tujuannya bersifat global,” ucap Presiden Lula da Silva.

Peluncuran Global Alliance against Hunger and Poverty menjadi salah satu tonggak penting dalam KTT G-20 kali ini, yang menegaskan komitmen kolektif untuk membangun dunia yang lebih adil dan sejahtera. Kehadiran Presiden Prabowo di forum ini turut mencerminkan peran aktif Indonesia dalam menjawab tantangan global dan memperjuangkan masa depan yang lebih inklusif.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home