Prabowo Tidak Mungkin Dipasangkan dengan Jokowi
SRAGEN, SATUHARAPAN.COM - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto calon presiden dari partai tersebut tidak mungkin dipasangkan dengan Joko Widodo (Jokowi) capres PDI Perjuangan, kata Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hasyim Djojohadikusumo.
Hasyim Djojohadikusumo mengatakan hal itu di sela-sela menghadiri kampanye akbar perdana Partai Gerindra di Dapil Jateng IV (Kabupaten Sragen, Karanganyar dan Wonogiri) yang dipusatkan di lapangan Masaran, Kabupaten Sragen, Minggu (16/3).
Kampanye perdana dengan rapat umum terbuka tersebut dihadiri oleh puluhan ribu masa yang didatangkan Dapil Jawa Tengah IV yang meliputi daerah Kabupaten Sragen, Karanganyar dan Wonogiri dengan menghadirkan juru kampanye (Jurkam) nasional seperti Hasyim, Prabowo, Rahayu Saraswati Hasyim Djojohadikusumo yang merupakan Caleg DPR RI dari Dapil tersebut.
Hasyim pada kesempatan tersebut juga mengatakan saingan berat Prabowo untuk maju dalam Pemilu Presiden mendatang diprediksikan dari capres Jokowi, tetapi ini tidak masalah Gerindra akan terus berusaha untuk memenangkannya nanti.
Prabowo dalam orasi politiknya pada kampanye tersebut, mengatakan pada 9 April 2014 merupakan hari kedaulatan rakyat, semua mempunyai hak yang sama di tempat pemungutan suara (TPS) baik itu orang kaya, miskin, jenderal semua sama.
Untuk itu, kata dia, jangan salah dalam menyampaikan suaranya, karena kalau sampai salah akan menderita lima tahun lagi dan bahkan anak cucu juga ikut menanggungnya.
Partai Gerinda siap untuk mengubah keadaan ini menjadi lebih baik lagi. "Jangan mau dipimpin orang-orang koruptor carilah pemimpin yang bersih dan memikirkan rakyatnya dan jangan mau juga dipimpin oleh orang yang suka bohong, boneka-boneka asing karena Indonesia akan terus miskin," kata Prabowo yang mendapat sambut meriah dari pendukungnya.
Rakyat Indonesia harus bisa berdiri di atas kakinya sendiri jangan menggantungkan orang lain, untuk itu dalam menyampaikan suaranya pada 9 April 2014 jangan sampai keliru.
"Kita ini ingin dipimpin oleh orang-orang yang bersih untuk itu Gerindra juga menyodorkan caleg-caleg yang bersih bebas dari korupsi," katanya.
Kekayaan Negara Indonesia bocor besebesar Rp1.000 triliun, untuk itu kalau rakyat yang mempunyai kedaulatan menginginkan tidak ada kebocoran harus ada perubahan, lewat Pemilu ini yakni dengan memenangkan Gerindra. (Ant)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...