Prancis: Inggris Harus Hadapi Konsekuensi Brexit
THIEPVAL, SATUHARAPAN.COM - Presiden Prancis, Francois Hollande, pada hari Jumat (1/7), mengatakan bahwa Brexit tidak bisa “dibatalkan” atau “ditunda,” setelah bertemu dengan Perdana Menteri Inggris, David Cameron.
“Keputusan sudah diambil, itu tidak bisa ditunda dan tidak bisa dibatalkan. Sekarang mereka harus menghadapi konsekuensinya,” kata Hollande kepada wartawan di sela-sela upacara peringatan 100 tahun Pertempuran Somme di Prancis utara.
“Berada di Uni Eropa memiliki keuntungan,” katanya. “Dan itu... apa yang baru dipahami Inggris. Mereka yang tergoda oleh Brexit mulai mempertimbangkannya.”
Hollande mengatakan percepatan Brexit “akan mencegah ketidakpastian dan ketidakstabilan, khususnya di bidang ekonomi dan keuangan. Semakin cepat akan semakin baik.”
Menteri Pertahanan Prancis, Jean-Yves Le Drian, pada hari yang sama (1/7) memastikan bahwa pilihan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa (UE) tidak akan berpengaruh terhadap kerja sama militer Prancis-Inggris.
“Brexit tidak akan merusak pertahanan kerja sama pertahanan yang kita jalin dengan Inggris,” kata Le Drian kepada para reporter saat mengunjungi kota Aix-en-Provence.
“Kerja sama ini ada dan akan terus ada. Menteri Inggris (Michael Fallon), yang saya temui pagi ini, sudah menegaskan bahwa ini adalah keinginan bersama untuk melanjutkan kerja sama kuat ini,” tambahnya.
Komentarnya disampaikan menyusul penegasan dari kepala NATO, Jens Stoltenberg, pekan lalu, sehari setelah Inggris memilih dalam sebuah referendum untuk meninggalkan UE, bahwa Inggris akan terus memimpin aliansi Barat.
Stoltenberg mengatakan Fallon, Menteri Pertahanan Inggris, meneleponnya pada 24 Juni untuk memastikan bahwa London “tidak hanya berkomitmen terhadap NATO namun juga kepada kerja sama NATO-UE.” (AFP/Ant)
Editor : Sabar Subekti
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...