Prancis, Jerman dan Polandia Sepakat Kerja Sama Perangi Disinformasi oleh Rusia
PARIS, SATUHARAPAN.COM-Para diplomat terkemuka Prancis, Jerman dan Polandia pada hari Senin (12/2) meluncurkan inisiatif bersama untuk melawan serangan disinformasi Rusia ketika invasi Moskow ke Ukraina memasuki tahun ketiga.
Ketiganya bertemu di sebuah istana bersejarah di luar Paris saat Perdana Menteri Polandia dan mantan ketua Uni Eropa, Donald Tusk, mengunjungi Prancis dan Jerman pada hari Senin untuk mempererat kerja sama Warsawa dengan Paris dan Berlin.
Menteri Luar Negeri Prancis, Stephane Sejourne, akan menjamu Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, dan Radoslaw Sikorski dari Polandia di Chateau de La Celle-Saint-Cloud di luar Paris.
Sejourne mengatakan pada akhir pekan bahwa Perancis, Jerman dan Polandia akan mengumumkan perjanjian kerja sama baru untuk memerangi operasi disinformasi asing, khususnya yang berasal dari Rusia.
Para menteri juga diharapkan melaporkan serangan informasi baru yang dilakukan Moskow terhadap ketiga negara tersebut.
“Ketiga negara kita telah menjadi korban dari strategi destabilisasi yang sama,” kata Sejourne dalam wawancara dengan harian regional Prancis Ouest-France yang diterbitkan pada hari Sabtu.
Sejourne mengatakan ketiganya akan mengungkap “serangan yang telah dilakukan,” dan menambahkan bahwa serangan disinformasi tersebut dirancang untuk memecah opini publik.
Kritikus Kremlin mengatakan Rusia telah bertahun-tahun menggunakan pabrik troll dan situs berita palsu untuk menyebarkan disinformasi di negara-negara Barat.
Setelah pemimpin Rusia Vladimir Putin mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari 2022, Moskow meningkatkan upaya untuk mempromosikan narasi pro Kremlin.
Paris, Berlin dan Warsawa berharap untuk meningkatkan kerja sama dan menghidupkan kembali apa yang disebut format “Segitiga Weimar” yang awalnya dibuat pada tahun 1991 untuk memungkinkan tindakan terpadu Eropa. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...