Prancis: Pelaku Serangan Nice Tidak Terpantau
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cezenuve mengatakan, aksi teror mengunakan truk dengan berat 20 ton yang menewaskan 84 orang begitu cepat dan tidak dapat terpantau oleh intelejen anti teror Prancis.
"Tidak ada catatan bahwa Mohamed Lahouaiej adalah bagian dari militan ISIS dan intelejen kami pun tidak mengetahui hal tersebut serta serangan di Nice merupakan jenis baru dari serangan," kata Cazeneuve seperti dilansir cnn.com hari Minggu (17/7).
"Kami saat ini dihadapkan dengan individu yang sensitif terhadap pesan dari ISIS dan berkomitmen untuk serangan teror yang sangat kejam tanpa harus dilatih oleh mereka."
Sebelumnya Amaq Agency melaporkan bahwa pelaku penyerangan Nice Prancis merupakan salah satu tentara Negara Islam (ISISI) yang menargetkan warga negara dari koalisi yang memerangi Negara Islam.
Dalam pernyataannya, serangan itu sebagai tindakan yang dilakukan secara tidak langsung oleh ISIS tetapi menanggapi seruan untuk beraksi melawan koalisi.
Kesaksian Korban
Korban Serangan Nice, Kimberley Torres, menyatakan pada saat serangan teror tersebut ada orang lain yang mencoba menyelamatkan dirinya dengan cara melemparkan dirinya dari jalan tetapi dirinya masih ditabrak truk.
"Saya mencoba untuk menggulung diri menjadi bola, sehingga orang-orang tidak menghalangi saya untuk terhindar dari tabrakan truk," kata dia.
Sementara itu ibunya, Edvige Torres, mengatakan dirinya akan membawa putrinya ke psikolog ketika luka fisiknya sudah sembuh karena putrinya telah berpisah dengan sahabatnya.
"Hal yang paling mengerikan bagi anak adalah ada korban meninggal dunia di mana-mana, kepala luka parah dan ada darah di mana-mana," kata dia.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...