Prancis: Perawat Kelelahan, Kasus baru COVID-19 Masih Tinggi
PARIS, SATUHARAPAN.COM-Perawat di Prancis mengalami kelelahan, sementara jumlah kasus infeksi virus corona baru masih tinggi. Prancis mencatat catat 16.101 kasus baru dalam 24 jam terakhir pada hari Minggu (11/10) turun dari rekor sebelumnya yang hampir 27.000 pada hari Sabtu (10/1)sebelumnya, menurut data kementerian kesehatan menunjukkan pada hari Minggu.
Angka tersebut membuat total kumulatif menjadi 734.974 sejak awal tahun. Jumlah kematian akibat virus meningkat 46 menjadi 32.730. Kasus baru umumnya lebih rendah pada hari Minggu karena lebih sedikit tes yang diambil selama akhir pekan.
Perawat Kelelahan
Selain itu dilaporkan Lebih dari setengah perawat Prancis hampir kehabisan tenaga, menurut survei terhadap hampir 60.000 dari mereka yang diterbitkan pada hari Minggu. Mereka bekerja sementara liburan dibatalkan dan terjadi peningkatan pekerjaan karena virus corona.
Survei yang dilakukan oleh serikat perawat nasional Prancis menemukan bahwa 57 persen responden melaporkan berada dalam "keadaan kelelahan profesional", naik dari 33 persen sebelum pandemi global COVID-19 melanda Prancis pada awal tahun 2020.
Temuan ini menggarisbawahi ketegangan yang dirasakan di sektor perawatan kesehatan di Eropa, yang berada di bawah tekanan selama gelombang pertama infeksi, dan sekarang menghadapi lonjakan penerimaan pasien baru. Hasil tersebut juga kemungkinan akan meningkatkan tekanan pada pemerintahan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang berhaluan tengah, dengan lebih dari sepertiga perawat mengatakan departemen mereka kekurangan staf dibandingkan dengan biasanya, dan dua pertiga mengatakan kondisi kerja telah memburuk sejak dimulainya pandemi.
Satu dari lima perawat mengatakan mereka tidak dapat mengambil cuti sejak Maret. “Meskipun ada 34.000 posisi perawat kosong saat ini pada tahun 2020... kondisi kerja yang menurun berarti kami berisiko melihat lebih banyak lagi perawat yang menyerah,” kata serikat pekerja dalam pernyataannya.(AFP/Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...