Loading...
MEDIA
Penulis: Sabar Subekti 10:00 WIB | Minggu, 15 Oktober 2023

Prancis Selidiki Kemungkinan Peracunan terhadap Jurnalis Anti Perang Rusia

Mantan pegawai TV pemerintah Rusia, Marina Ovsyannikova, yang melancarkan protes anti perang di siaran langsung televisi pemerintah dan kemudian dihukum karena mendiskreditkan tentara Rusia, menghadiri sidang pengadilan di Moskow, Rusia, 28 Juli 2022. (Foto: dok. Reuters)

PARIS, SATUHARAPAN.COM-Jaksa Prancis telah membuka penyelidikan mengapa seorang jurnalis Rusia di pengasingan yang melakukan protes besar-besaran menentang perang di Ukraina tiba-tiba jatuh sakit, kata seorang juru bicara pada Kamis.

Christophe Deloire, direktur jenderal Reporters Without Borders, mengatakan dia bertemu dengan jurnalis televisi Rusia, Marina Ovsyannikova, setelah dia merasa tidak enak badan di luar apartemennya di Paris.

Deloire, yang menulis di X, sebelumnya Twitter, mengatakan kemungkinan Ovsyannikova diracuni tidak dapat dikesampingkan, meskipun dia merasa lebih baik sejak kejadian tersebut.

“Kami telah membuka penyelidikan,” kata juru bicara kantor kejaksaan Paris melalui telepon. “Dia bilang dia merasa tidak enak badan. Yang kami miliki saat ini hanyalah apa yang dia katakan.”

Ovsyannikova sempat menyela program berita malam utama Channel One Rusia pada Maret 2022 dengan memasang plakat bertuliskan “Hentikan perang. Jangan percaya propaganda. Mereka berbohong padamu di sini.”

Dia dijatuhi hukuman 8,5 tahun penjara secara in absentia pada bulan ini karena protes berikutnya di mana dia berdiri di tanggul sungai di seberang Kremlin dan mengangkat poster yang menyebut Presiden Vladimir Putin sebagai pembunuh dan tentaranya sebagai fasis.

Ovsyannikova, 45 tahun, meninggalkan Rusia bersama putrinya setahun yang lalu setelah melarikan diri dari tahanan rumah, menurut pengacaranya, dan mengatakan bahwa dia tidak punya kasus untuk dijawab. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home