Prancis Siap Dukung Swedia dan Finlandia dari Ancaman Apapun
Swedia secara resmi telah mengajukan menjadi anggota NATO pada hari Selasa (17/5).
PARIS, SATUHARAPAN.COM-Prancis menyatakan siap mendukung Swedia dan Finlandia, yang baru-baru ini mengumumkan keputusan mereka untuk bergabung dengan NATO, baik secara politik maupun militer, dan melindungi kedua negara Nordik dari ancaman atau serangan apa pun.
Pernyataan istana Elysee dikeluarkan pada hari Senin (15/5) , saat Rusia mengancam member "tanggapan" terhadap ekspansi tersebut oleh aliansi militer Barat.
"Siapa pun yang ingin menguji solidaritas Eropa dengan mengancam atau menyerang kedaulatan mereka, melalui cara apa pun, harus yakin bahwa Prancis akan bahu-membahu dengan Finlandia dan Swedia," kata Elysee dalam sebuah pernyataan.
Ia menambahkan: “Prancis menegaskan kembali komitmen dan solidaritasnya berdasarkan Pasal 42.7 Perjanjian Uni Eropa, dan siap untuk meningkatkan kerja sama keamanan dan pertahanannya dengan kedua mitra, termasuk melalui konsultasi politik tingkat tinggi dan interaksi militer yang ditingkatkan.”
Kedua negara Nordik mengkonfirmasi secara resmi bahwa mereka akan mencari keanggotaan NATO, mengakhiri dekade nonalignment militer dalam langkah bersejarah yang didorong oleh invasi Rusia ke Ukraina.
Moskow telah berulang kali memperingatkan konsekuensi jika Helsinki dan Stockholm bergabung dengan NATO.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan pada hari Senin bahwa negaranya “tidak memiliki masalah” dengan Swedia atau Finlandia ketika mereka mengajukan keanggotaan NATO, tetapi “perluasan infrastruktur militer ke wilayah ini tentu saja akan menimbulkan reaksi kami sebagai tanggapan.”
Swedia Resmi Ajukan Keanggotaan NATO
Sementara itu, Swedia pada hari Selasa (17/5) menandatangani permintaan resmi untuk bergabung dengan NATO, sehari setelah negara itu mengumumkan akan mengupayakan keanggotaan dalam aliansi militer beranggotakan 30 orang itu. Di negara tetangga Finlandia, anggota parlemen diharapkan di kemudian hari untuk secara resmi mendukung keputusan para pemimpin Finlandia juga untuk bergabung.
Langkah kedua negara Nordik, mengakhiri lebih dari 200 tahun nonalignment militer Swedia dan nonalignment Finlandia setelah Perang Dunia II, telah memicu kemarahan Kremlin.
Sementara sebagian besar anggota NATO ingin menyambut kedua negara secepat mungkin, Turki berpotensi memperumit aksesi mereka dengan mengatakan tidak dapat mengizinkan mereka menjadi anggota karena mereka dianggap tidak bertindak terhadap militan Kurdi di pengasingan.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Senin menggandakan komentar pekan lalu yang menunjukkan bahwa jalan kedua negara Nordik menuju NATO tidak akan mulus. Semua 30 negara NATO saat ini harus setuju untuk membuka pintu bagi anggota baru. Dia menuduh kedua negara Nordik menolak untuk mengekstradisi "teroris" yang dicari negaranya.
Di Stockholm, Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde menandatangani permintaan resmi untuk bergabung dengan NATO yang katanya akan dikirim ke Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg. “Rasanya kami telah mengambil keputusan yang terbaik untuk Swedia,” katanya saat menandatangani dokumen. (AP/AFP/Al Arabiya)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...