Loading...
BUDAYA
Penulis: Sabar Subekti 16:37 WIB | Sabtu, 21 Desember 2024

Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terjual Lebih dari US$5 Juta

Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terjual Lebih dari US$5 Juta
Prasasti lengkap tertua dari Sepuluh Perintah Tuhan, dengan berat 115 pon dan berusia sekitar 1.500 tahun, dipajang di Sotheby's, New York, hari Senin, 9 Desember 2024, yang akan dilelang dalam penjualan satu lot, 18 Desember 2024. (Foto-foto: AP/Richard Drew)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terjual Lebih dari US$5 Juta
Sharon Liberman Mintz, Spesialis Judaica, Buku & Manuskrip Sotheby's, membahas prasasti lengkap tertua dari Sepuluh Perintah Tuhan, dengan berat 115 pon dan berusia sekitar 1.500 tahun, yang dipajang di Sotheby's, New York, hari Senin, 9 Desember 2024, yang dilelang dalam penjualan satu lot, 18 Desember 2024.

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan terjual lebih dari US$5 juta dalam sebuah lelang pada hari Rabu (18/12).

Sotheby's mengatakan lempengan marmer seberat 155 pon (52 kilogram) itu diperoleh oleh seorang pembeli anonim yang berencana untuk menyumbangkannya ke sebuah lembaga Israel.

Rumah lelang yang berpusat di New York itu mengatakan harga akhir melampaui perkiraan pra penjualan sebesar US$1 juta hingga US$2 juta dan mengikuti lebih dari 10 menit "penawaran sengit" selama kompetisi global.

Prasasti itu berasal dari tahun 300 hingga 800 M dan bertuliskan perintah-perintah dalam aksara Paleo-Ibrani — satu-satunya contoh lengkap dari jenisnya dari zaman kuno, menurut Sotheby's.

Prasasti itu ditemukan selama penggalian rel kereta api di sepanjang pantai selatan Israel pada tahun 1913 dan pada awalnya tidak dianggap penting secara historis.

Sotheby's mengatakan prasasti itu digunakan sebagai batu paving di rumah penduduk setempat hingga tahun 1943 ketika prasasti itu dijual kepada seorang sarjana yang memahami maknanya.

"Sebuah kaitan nyata dengan kepercayaan kuno yang telah membentuk tradisi agama dan budaya global, ini menjadi bukti sejarah yang langka," kata rumah lelang tersebut.

Teks yang tertulis pada lempengan itu mengikuti ayat-ayat Alkitab yang lazim dalam tradisi Kristen dan Yahudi, tetapi tidak mencantumkan perintah ketiga untuk tidak menyebut nama Tuhan dengan sembarangan. Sotheby's mengatakan, teks itu mencakup arahan baru untuk beribadah di Gunung Gerizim, situs suci khusus bagi orang Samaria. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home