Presiden akan Bagikan “Kartu Sakti” di Ambon

AMBON , SATUHARAPAN.COM – Presiden Joko Widodo akan membagikan Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Keluarga Sejahtera kepada warga kota Ambon di desa Passo, Kota Ambon, Maluku.

Wakil Wali Kota Ambon Sam Latuconsina menyatakan, sesuai jadwal Presiden Joko Widodo secara simbolis akan melakukan pembagian kartu sakti kepada warga kota Ambon pada 7 Mei 2015.

“Kurang lebih sebanyak 200 Kepala Keluarga akan menerima bantuan kartu sakti dari presiden. Pembagiannya dipusatkan di desa Passo,” katanya, di Ambon, Senin (4/5).

Menurut dia, presiden akan tiba di Bandara Internasional Pattimura Ambon pada pukul 03.00 WIT, menggunakan pesawat kepresidenan, dan langsung menuju Hotel the Natsepa untuk membuka secara resmi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Se Indonesia (APEKSI) dan dilanjutkan dengan melakukan pembagian kartu tersebut .

“Presiden akan memberikan sambutan dalam Rakernas sekaligus membuka secara resmi serta melakukan grand Launching Mangente Ambon 2015,” katanya.

Sam mengatakan, penunjukan lokasi pembagian kartu sakti dilakukan setelah rapat koordinasi bersama Muspida Provinsi Maluku dan Kota Ambon.

“Gubernur Maluku Said Assagaf, Kapolda dan Pangdam XVI Pattimura telah melakukan peninjauan lokasi pembagian kartu sakti,” katanya.

Kehadiran presiden, lanjutnya, akan didampingi sejumlah menteri, di antaranya Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

Selain itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sitti Nurbaya Bakar.

“Akan hadir juga Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris dan Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Elvyn G Masassya,” katanya.

Pengamanan presiden akan dilakukan pasukan dari Kodam XVI Pattimura dan Polda Maluku, baik di area kegiatan rakernas APEKSI, hotel tempat menginap peserta maupun di sejumlah lokasi yang akan menjadi tempat kunjungan presiden.

“Pengamanan yang dilakukan disesuaikan standar operasional prosedur seorang kepala Negara. Kami berharap masyarakat untuk tidak merasa terganggu dengan pengamanan yang dilakukan atas kunjungan orang nomor satu di Indonesia,” ia menandaskan. (Ant)