Presiden Apresiasi Layanan Keuangan di Bank Terapung
Presiden Jokowi berharap kebutuhan perbankan masyarakat maluku terlayani dengan baik.
AMBON, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara khusus mengapresiasi layanan keuangan yang diberikan oleh salah satu bank milik pemerintah guna menjawab tantangan upaya meningkatkan literasi dan keuangan inklusif di Indonesia.
Masih rendahnya literasi keuangan masyarakat Indonesia membuat pemerintah berupaya keras untuk meningkatkannya. Demikian halnya dengan tingkat kepemilikan rekening yang juga diupayakan untuk dapat meningkat.
Indonesia yang merupakan negara kepulauan menjadikan hal tersebut sebagai tantangan tersendiri bagi pemerintah dalam upayanya meningkatkan literasi dan keuangan inklusif di Indonesia.
Melalui layanan "Teras BRI", kebutuhan keuangan masyarakat yang berada dan terpisah di kepulauan sekali pun dapat dilayani.
"Negara kita ini negara kepulauan, memiliki 17.000 pulau. Di Maluku Utara ada 800 pulau, di Maluku ada 1.340 pulau. Tidak mungkin itu dilayani lewat kantor-kantor yang ada di darat. Sehingga BRI membangun 'Teras BRI', artinya masyarakat di pulau-pulau itu dilayani dengan kapal," kata Presiden Jokowi di Pelabuhan Perikanan Nusantara Tantui, Ambon, Provinsi Maluku, hari Jumat (24/2).
Dalam kesempatan tersebut, Presiden meninjau Kapal Bahtera Seva III yang dikhususkan untuk menyediakan layanan keuangan oleh Bank BRI kepada masyarakat.
Keberadaan kapal khusus tersebut merupakan salah satu solusi untuk menjembatani kesulitan akses yang dialami masyarakat daerah terpencil, khususnya di wilayah pesisir kepulauan, yang mengakibatkan mereka tidak terjangkau layanan perbankan atau bahkan ada yang belum mengenal produk perbankan.
"Kapalnya bagus sekali. Ada ATM-nya dan langsung online. Ini sudah berjalan hampir enam bulan dan sudah ada tabungan dan deposito sebesar Rp 5,4 miliar serta sudah mengeluarkan kredit Rp 7 miliar. Proses seperti ini yang terus akan kita dorong agar pulau-pulau juga terlayani semuanya. Masyarakat juga masuk ke dalam sistem perbankan. Ini yang kita namakan keuangan inklusi," ujar Presiden.
Menurut Jokowi, dengan adanya "bank terapung" tersebut, masyarakat kecil yang utamanya berada di pulau-pulau terpencil diharapkan memiliki akses kepada perbankan dan permodalan.
Kepala Negara pun berharap agar ke depannya rakyat akan semakin terbiasa dengan sistem perbankan sekaligus dapat terlayani kebutuhannya dengan baik.
"Semua masyarakat seperti nelayan dan petani kecil itu semuanya bisa menabung, bisa deposito, tapi juga bisa meminjam kredit. Jadi kita membiasakan rakyat untuk terbiasa dan masuk ke dalam sistem perbankan," ucapnya.
Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri BUMN Rini Soemarno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Gubernur Maluku Said Assagaff, Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba dan Direktur Utama Bank BRI Asmawi. (PR)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...