Presiden: BBM Naik, Swasembada Tercapai

KENDARI, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pemberian target swasembada pangan (beras, kedelai, dan jagung) kepada Menteri Pertanian (Mentan) selama tiga tahun pertama penyelenggaraan pemerintahan Kabinet Kerja.

"Kalau tiga tahun pertama kerja pemerintahan Kabinet Kerja belum juga swasembada pangan, Menteri Pertanian perlu dipertimbangkan kembali untuk menempati posisinya," katanya di Kendari, pada Kamis (7/11).
Sementara itu, dua tahun berikutnya pemerintahan Kabinet Kerja akan mengupayakan swasembada gula dan swasembada daging.

"Semuanya ini bisa diwujudkan bila pemerintah berani menaikkan harga BBM subsidi," katanya.

Dengan menaikkan harga BBM subsidi Menteri Pertanian menurut Presiden bisa membangun minimal tiga sampai empat bendungan per tahun di setiap daerah sentra produksi beras di seluruh Indonesia.

Pada saat yang sama juga harus dibangun irigasi primer, sekunder, serta tersier, sehingga air dari bendungan bisa mengalir ke seluruh sawah petani.

"Dengan membangun insfrastruktur pertanian ini secara lengkap, produksi padi, kedelai maupun jagung dipastikan bisa meningkat dari tahun ke tahun," katanya.

Karena itu, Presiden Jokowi menegaskan dalam waktu dekat pemerintah akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sehingga bisa membiayai pembangunan insfrastruktur pertanian, jalan, jembatan, listrik, dan lain-lain.

Selain itu, kebijakan menaikkan harga BBM subsidi akan memudahkan pemerintah membiayai berbagai program pembangunan prorakyat seperti Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan program kesejahteraan sosial lainnya.

"Saya menyadari menaikkan harga BBM subsidi akan mendapat penolakan dari sebagian masyarakat dan saya bisa didemo," katanya.  

Namun, apapun risiko kebijakan menaikkan harga BBM subsidi tersebut harus diambil pemerintah karena hanya dengan kebijakan itu, negara ini bisa keluar dari berbagai kesulitan dan bangkit menjadi negara yang kuat dan mandiri.(Ant)

Editor : Sotyati