Presiden: COVID-19 Mempengaruhi Hampir Semua Provinsi Iran
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM-Wabah virus corona baru telah mempengaruhi hampir semua provinsi Iran, kata Presiden Iran, Hassan Rouhani, mengatakan pada hari Rabu (4/3), menurut situs resmi kepresidenan dikutip Al Arabiya.
"Penyakit ini adalah penyakit yang meluas," katanya. "Ini telah mencapai hampir semua provinsi kami dan di satu sisi itu adalah penyakit global."
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan pada hari Selasa (3/3) bahwa wabah virus corona di Iran "bukan masalah besar," dan dia mendesak warga untuk berdoa melawan virus.
"Bencana ini bukan masalah besar, dan ada yang lebih besar pada masa lalu," kata Khamenei seperti dikutip oleh kantor berita semi resmi, Mehr.
Sebanyak 23 anggota parlemen Iran sejauh ini dinyatakan positif mengidap virus corona, kata Wakil Ketua Parlemen, Abdolreza Mesri, pada hari Selasa (3/3), sementara media pemerintah melaporkan kematian seorang pejabat kehakiman senior karena virus tersebut.
Pada hari Selasa, 77 orang yang terinveksi virus yang dinamai COVID-19 di negara itu telah meninggal dan ada 2.336 kasus yang dikonfirmasi.
Beberapa pejabat telah terinfeksi virus itu di Iran, negara yang memiliki angka kematian tertinggi di luar China, pusat awal penyebaran penyakit itu.
Ketika berbicara pada sidang kabinet hari Rabu (4/3), Rouhani mengatakan bahwa Iran akan menyelesaikan krisis dengan bantuan para profesional kesehatannya. Negara akan menyelesaikan masalah dengan mengandalkan tekad yang kuat dan kerja sama rakyatnya sesegera mungkin, katanya dikuti kantor berita IRNA. Dia juga menyatakan harapan bahwa wabah akan diatasi dengan meninggalkan kerusakan paling sedikit.
COVID-19 telah membunuhan 92 orang dan menginfeksi 2.922 orang yang kasusnya dikonfirmasi di Republik Islam, menurut juru bicara Kementerian Kesehatan, Kianoush Jahanpour, hari Rabu (4/3) di Teheran.
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...