Presiden Filipina Duterte Enggan Dipanggil Yang Mulia
MANILA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengatakan kepada pemerintahnya pada hari Kamis (21/07) untuk tidak memanggil dia “Yang Mulia.”
Duterte (71) mengatakan dia hanya ingin disebut sebagai “Presiden” di seluruh komunikasi resmi dalam sebuah pernyataan dari kantornya.
Sebagai presiden pertama dari wilayah selatan Mindanao, Duterte memperkuat citranya sebagai tokoh yang berfokus pada perang antikriminal, bukan kemegahan istana kepresidenan.
“Sesuai dengan gaya presiden populisnya, dia mendorong komunikasi yang tidak terlalu ‘resmi’,” kata juru bicara Duterte, Ernie Abella, kepada AFP.
Di negara tempat bos dipanggil sebagai “nyonya” dan “tuan,” Duterte memerintahkan bahwa seluruh anggota kabinetnya disebut “Menteri” bukan “Yang Mulia,” seperti yang diterapkan sebelumnya.
Sejak terpilih sebagai presiden pada 30 Juni, Duterte berulang kali menghindari tradisi dan memilih untuk dilantik di istana kepresidenan bukan di hadapan khalayak banyak di sebuah taman nasional demi menghindari kemacetan lalu lintas di ibu kota yang padat itu.
Editor : Eben E. Siadari
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...