Presiden Filipina Pertimbangkan Ajak Komunis Masuk Kabinet
DAVAO, SATUHARAPAN.COM - Pemimpin pemberontakan komunis Filipina akan dipersilakan pulang ke negara asalnya setelah hampir tiga dekade berada di pengasingan dan terlibat dalam perundingan damai, kata presiden terpilih Rodrigo Duterte, Senin (16/05).
Pendiri Partai Komunis Jose Maria Sison menulis pesan di Facebook pada pekan lalu bahwa dia berharap bisa kembali ke negara asalnya menyusul kemenangan telak Duterte dalam pemilihan umum pada 9 Mei.
Dalam konferensi pers perdana sejak dia dipastikan memenangkan pemilihan umum, Duterte pada Minggu malam mengatakan bahwa kembalinya Sison ke Filipina sangatlah penting untuk membantu mengakhiri pemberontakan.
Pemberontakan di Filipina merupakan salah satu yang terpanjang di Asia dan sudah merenggut sekitar 30.000 jiwa sejak 1960-an.
“Ya, dia diterima. Saya senang mendengar pernyataan bahwa dia akan pulang. Saya sangat ingin berdiskusi dengannya mengenai cara mengatasi masalah pemberontakan,” kata Duterte kepada wartawan di kota selatan Davao tempat dia menjabat sebagai wali kota selama hampir dua dekade terakhir.
Duterte juga mengatakan tokoh komunis akan dipertimbangkan untuk terlibat dalam pemerintahan.
Sison (77) melarikan diri ke Eropa tak lama setelah perundingan damai gagal pada 1987.(Ant/AFP)
Editor : Eben E. Siadari
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...