Presiden Ingatkan Hak Warga Negara dalam Kebebasan Beragama dan Beribadah
Presiden pesan jaga agar rakyat tidak jadi korban politik identitas pada Pemilu 2024.
BOGOR, SATUHARAPAN.COM- Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada kepala daerah bahwa semua warga memiliki hak yang sama dalam kebebasann beragama, dan semua pemeluk agama memiliki hak yang sama dalam beribadah.
Dia mengatakan itu dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Se-Indonesia di Sentul International Convention Centre (SICC), Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Selasa, 17 Januari 2023.
Berkaitan dengan stabilitas keamanan dan kehidupan sosial, Kepala Negara menegaskan bahwa semua agama memiliki hak yang sama dalam beribadah. Kebebasan beragama dijamin dalam Undang-undang Dasar 1945.
“Ini yang beragama Kristen, Katolik, Hindu, Konghucu, hati-hati, ini memiliki hak yang sama dalam beribadah, memiliki hak yang sama dalam kebebasan beragama dan beribadah,” tegasnya.
Presiden menekankan bahwa konstitusi memiliki kedudukan yang tinggi dan tidak bisa dipatahkan dengan kesepakatan apapun. Oleh karenanya, Presiden meminta kepada jajarannya untuk memahami aturan tersebut yang memberikan kebebasan beragama dan beribadah.
“Ada rapat FKUB misalnya, ini misalnya, sepakat tidak memperbolehkan membangun tempat ibadah, hati-hati, lho, konstitusi kita, hati-hati lho, menjamin itu. Ada peraturan wali kota atau ada instruksi bupati, hati-hati lho, kita semua harus tahu masalah ini, konstitusi kita itu memberikan kebebasan beragama dan beribadah,” tegas Presiden.
Politik Identitas di Pemilihan Umum
Presiden juga meminta seluruh jajarannya untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan menjelang pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024.
Presiden juga menegaskan agar masyarakat jangan sampai menjadi korban politik, terutama politik identitas. “Saya minta betul-betul saudara-saudara bisa menjaga situasi kondusif, menjaga agar masyarakat kita tidak menjadi korban politik, namanya politik identitas,” kata Presiden.
Presiden Jokowi meminta jajaran TNI dan Polri untuk memetakan potensi kerawanan sebagai bentuk upaya menjaga keamanan menjelang tahun politik. Presiden juga mengingatkan TNI dan Polri untuk tidak melakukan politik praktis.
“Betul-betul harus memiliki, tahun ini sudah masuk tahun politik, harus memiliki sensitivitas dan sering turun ke lapangan, sehingga kejadian-kejadian kecil segera diredakan, saya titip betul masalah ini,” lanjut Presiden.
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...