Presiden Ingatkan Lima Tahun Lagi Jangan Krisis Listrik
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan Perusahaan Listrik Negara (PLN) supaya Indonesia dalam lima tahun mendatang bebas dari defisit listrik, karena menurut dia saat ini masih banyak daerah terhambat memperoleh pasokan listrik.Presiden menambahkan beberapa waktu lalu dia sempat turun ke lapangan untuk mengetahui dan menyelesaikan hambatan yang ada.
"Masalah-masalah yang ada dalam pencapaian target tersebut diantaranya adalah perijinan dan pembebasan lahan, harus dibantu pemerintah, seperti di Batang, Jawa Tengah, saya turun sendiri, pak JK juga, Menteri dan Dirut PLN juga ikut turun ke lapangan. Harus seperti itu, memecahkan masalah kalau tidak turun ke lapangan bagaimana?" kata Presiden Jokowi di Auditorium Gedung Utama PLN, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Selasa (7/4).
Presiden mengingatkan PLN agar terus mengejar target lima tahun sebesar 35 ribu megawatt, untuk membantu industri di dalam negeri.
"Target yang diberikan kepada PLN bukan target yang ringan, untuk itu harus dapat dikejar secepat mungkin," kata Presiden.
Presiden menargetkan pada 2015, pemerintah sudah dapat menyelesaikan 11 ribu Megawatt (MW), dan telah dapat mengatasi berbagai hambatan. Namun, Presiden Jokowi mengharapkan target penyediaan listrik sebesar 10 ribu Megawatt pada 2016 dapat membantu pemenuhan target lima tahun tersebut.
"Jika tahun ini dapat terpenuhi 11 ribu megawatt dan tahun depan bisa mencapai 10 megawatt, maka sudah 21 ribu megawatt dari target 35 ribu megawatt, sudah aman," kata Presiden Jokowi.
Presiden mengatakan pencapaian target tersebut terkait dengan banyaknya industri yang bergantung kepada listrik seperti industri perhotelan yang membutuhkan pasokan listrik yang stabil untuk menunjang sektor pariwisata. (Ant).
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...