Presiden Instruksikan BNPB-TNI Percepat Rekonstruksi di Aceh
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi), menginstruksikan Kepala Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo untuk mempercepat penanganan dampak gempa bumi di Aceh.
"Saya ingin agar semuanya bisa dikerjakan secepat-cepatnya terkait dengan penanganan pasca bencana agar proses rehabilitasi dan rekonstruksi secepat-cepatnya di mulai," kata Presiden Jokowi dalam pembukaan rapat terbatas dengan topik "Penanganan Bencana Gempa Bumi di Aceh" di Kantor Presiden, Jakarta, hari Jumat (16/12).
Dalam ratas tersebut, Presiden meminta Kepala BNPB untuk menyampaikan laporan dan langkah-langkah konsolidasi dan koordinasi terutama dalam soal jumlah dan kaitannya dengan lokasi dan jenis kebutuhan yang diperlukan.
Presiden juga meminta bantuan dari TNI agar juga dikerahkan dalam proses konstruksi yang segera akan dimulai, baik yang untuk rusak berat, sedang, maupun rusak ringan.
Presiden mengakui, penanganan di awal setelah terjadinya gempa bumi pada pekan lalu hingga kunjungan kerjanya pada hari Kamis (15/12) sangat cepat dan sangat bagus sekali.
"Kemudian pada kunjungan saya yang kedua, saat itu saya ingin memastikan bahwa seluruh rakyat mendapatkan bantuan, mendapatkan pelayanan, dan penanganan yang baik, mulai dari bantuan pangan kesehatan, bantuan santunan kematian, ketersediaan logistik bagi pengungsi, bantuan untuk anak-anak, maupun pembangunan kembali fasilitas-fasilitas umum, baik kantor pemerintah, sekolah, Masjid dan juga rumah-rumah warga yang rusak," kata suami Iriana tersebut.
Kunjungan Kerja ke Aceh
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengunjungi lokasi terdampak gempa di Perumahan Warga di Gampong Kuta Pangwa, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, hari Kamis (15/12).
Presiden menjelaskan nantinya akan ada proses verifikasi untuk menentukan besarnya bantuan yang akan diberikan sesuai dengan tingkat kerusakan bangunan.
"Terutama yang untuk rusak berat sudah diverifikasi, nanti diikuti dengan yang rusak sedang dan ringan dengan verifikasi ini kan juga perlu waktu," katanya.
Selain bantuan keuangan untuk pembangunan kembali rumah yang rusak, Presiden juga memastikan bantuan dalam waktu dekat berupa logistik dan bahan pangan harus segera tersalurkan.
"Semuanya harus segera tersalurkan. Saya ingin hanya ngecek itu saja ke sini dan juga yang dikerjakan oleh PU sudah dimulai belum, sudah dibersihkan belum, itu akan saya cek terus," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi juga mengatakan akan memberikan bantuan keuangan dalam bentuk tabungan yang bisa dimanfaatkan warga untuk menggerakkan ekonomi masyarakat pasca proses rekonstruksi akibat gempa.
"Tabungannya itu masih di block kalau sudah berkegiatan baru bisa diambil dicairkan di bank," ucap Presiden.
Saat melakukan peninjauan tersebut, Ibu Negara Iriana Joko Widodo berkesempatan pula menyerahkan santunan kepada ahli waris korban meninggal akibat gempa.
Hadir dalam ratas sore ini antara lain Menteri Sosial Khohifah Indar Parawansa, Kepala BNPB Willem Rampangilei, Menteri Perdangangan Enggartiasto Lukita dan menteri kabinet kerja lainnya.
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...