Presiden Instruksikan Polri Tindak Penghasut Kebencian
Presiden Jokowi Tegaskan Komitmen Penegakan Hukum di Indonesia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan tegas menginstruksikan kepada pihak kepolisian untuk menindaklanjuti pihak-pihak yang melakukan ujaran kebencian yang ditujukan kepada dirinya.
Menurut Presiden, bila terdapat bukti yang menguatkan dan terdapat peraturan yang telah mengatur hal-hal tersebut, Polri akan menindaklanjuti sesuai proses hukum yang berlaku.
"Tadi juga di dalam saya sampaikan, yang berkaitan dengan hasutan kebencian, hal-hal yang berkaitan dengan penghinaan kepada simbol-simbol negara. Kalau memang aturannya ada ya harus ditindaklanjuti," kata Presiden usai memberikan arahan kepada para Perwira Tinggi Mabes Polri, Kepala Kepolisian Daerah, dan para Komandan Peleton Kepolisian di Auditorium PTIK, Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, hari Selasa (8/11).
Pada kesempatan tersebut, Presiden mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas profesionalisme yang ditunjukkan seluruh anggota Polri dalam mengamankan aksi unjuk rasa pada 4 November lalu. Selain itu, Presiden juga sekali lagi menegaskan komitmennya terhadap upaya penegakan hukum di Indonesia.
"Pertama-tama, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada seluruh anggota Polri, anggota Kepolisian Republik Indonesia, atas kewaspadaan, atas soliditas, atas sikap profesionalisme yang ditunjukkan dalam mengamankan aksi demo tanggal 4 November 2016 yang lalu, sehingga akhirnya demo itu berjalan dengan tertib dan damai," kata Presiden Joko Widodo mengawali arahannya.
Presiden menyampaikan rasa simpati yang mendalam kepada seluruh anggota Polri maupun TNI yang menjadi korban kekerasan saat berupaya mengamankan aksi unjuk rasa tersebut. Terhadap segala kekerasan yang terjadi tersebut, Presiden memandang perlu penyelesaian lewat upaya penegakan hukum yang tegas.
"Tadi Kapolri sudah menyampaikan ada 18 yang luka," ungkap Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo sekaligus menegaskan komitmennya terhadap upaya penegakan hukum yang menjadi agenda pemerintah. Sebagai sebuah institusi yang besar, Presiden menginstruksikan Polri agar tidak ragu dalam menegakkan hukum secara tegas dan adil di Indonesia. Menurut dia, dengan penegakan hukum yang tegas negara Indonesia akan berdiri tegak.
"Sebagai sebuah institusi, Polri ini ialah institusi yang besar dengan 430 ribu anggota. Oleh sebab itu, jangan ragu dalam bertindak untuk penegakan hukum yang tegas. Tidak boleh institusi sebesar Polri ragu terhadap kelompok-kelompok kecil, terhadap organisasi-organisasi apapun, dan tokoh-tokoh siapapun," tegasnya.
Presiden mengajak dan memberikan kesadaran kepada seluruh anggota Polri bahwa penegakan hukum yang jelas dan tegas tersebut haruslah diupayakan tiap-tiap anggota.
"Hal itu terletak di tangan saudara-saudara semuanya. Negara harus kuat, marwah institusi Polri harus dijaga, marwah negara juga harus dijaga. Oleh sebab itu, sekali lagi saya ingin mengingatkan penegakan hukum yang jelas, yang tegas, harus dilakukan," ucap Presiden.
Presiden Joko Widodo yang memberikan keterangan kepada para jurnalis usai acara juga menjelaskan bahwa ia menginstruksikan Polri agar melakukan upaya-upaya persuasif untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait aksi unjuk rasa yang terjadi pada 4 November lalu tersebut.
Presiden mengingatkan agar seluruh elemen Polri bekerja mulai dari atas hingga ke bawah dalam menjalankan upaya-upaya persuasif tersebut.
"Tadi saya tekankan agar pendekatan persuasif baik yang ada di Polsek, di Polres, itu harus terus bekerja sampai ke bawah sehingga masalah yang ada itu bisa dijelaskan secara jelas kepada masyarakat," katanya.
Presiden yang dalam acara tersebut didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian menutup acara dengan menyalami para perwira Polri yang hadir mendengarkan arahan. Setelahnya, Presiden langsung bertolak menuju Gedung Dakwah Muhammadiyah untuk bertemu dengan sejumlah pimpinan Muhammadiyah. (Setpres)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bahaya Aneurisma Otak dan Cara Penanganannya
TANGERANG, SATUHARAPAN.COM - Dokter Subspesialis Aneurisma Mardjono Tjahjadi dari Mandaya Royal Hosp...