Presiden Irak Serukan Pemilihan Legislatif untuk Akhiri Krisis Politi
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM-Presiden Irak, Barham Saleh, pada hari Selasa (30/8) mendorong pemilihan legislatif awal untuk menyelesaikan krisis politik yang meningkat menjadi bentrokan mematikan pekan ini dan telah menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan lainnya.
Pemilihan awal, kurang dari setahun setelah pemilihan terakhir, telah menjadi tuntutan utama ulama Syiah Irak, Moqtada al-Sadr, yang pendukungnya memerangi pasukan keamanan negara dalam kekerasan yang dimulai pada Senin (29/8).
“Menyelenggarakan pemilihan umum awal yang baru sesuai dengan konsensus nasional merupakan jalan keluar dari krisis yang menyesakkan itu,” kata Saleh dalam sebuah pidato. “Ini menjamin stabilitas politik dan sosial dan menanggapi aspirasi rakyat Irak.”
Saleh berbicara beberapa jam setelah para pendukung al-Sadr menarik diri dari Zona Hijau Baghdad setelah hampir 24 jam bentrokan yang mempertemukan mereka dengan tentara dan faksi-faksi Syiah yang didukung oleh negara tetangga Iran.
Tiga puluh pendukung al-Sadr ditembak mati dan sedikitnya 570 lainnya terluka setelah pertempuran yang dimulai pada hari Senin ketika loyalis Al-Sadr menyerbu istana pemerintah menyusul pengumuman pemimpin mereka bahwa dia mundur dari politik.
Al-Sadr dan para pendukungnya telah mempelopori seruan untuk pembubaran parlemen dan pemilihan legislatif baru setelah berbulan-bulan kelumpuhan politik.
Di bawah konstitusi, parlemen hanya dapat dibubarkan dengan suara mayoritas mutlak, mengikuti permintaan sepertiga dari deputi atau oleh perdana menteri dengan persetujuan presiden.
Blok Al-Sadr muncul dari pemilihan umum bulan Oktober lalu sebagai yang terbesar di legislatif, dengan 73 kursi, tetapi jauh dari mayoritas.
Sejak itu negara itu terperosok dalam kebuntuan politik karena ketidaksepakatan antara faksi-faksi Syiah tentang pembentukan koalisi.
Pada bulan Juni, anggota parlemennya mundur dalam upaya untuk memecahkan kebuntuan.
Pendukung Al-Sadr selama berminggu-minggu telah melakukan aksi duduk di luar parlemen Irak, setelah menyerbu interior legislatif pada 30 Juli. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...