Presiden: Jangan Ragu Tegakkan Hukum Lingkungan
BOGOR, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan hidup. Karena itu, ia meminta agar komitmen itu harus diikuti dengan langkah-langkah nyata di lapangan, baik dalam pengaturan tata ruang dan membenahi tata kelola pemanfaatan sumber daya alam (SDA).
“Komitmen itu harus diikuti langkah tegas, dalam pengawasan dan penegakan hukum, terhadap tindak kejahatan lingkungan hidup. Harus tegas, jangan ragu-ragu,” kata Presiden Jokowi dalam acara Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, yang diselenggarakan di halaman Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/6) pagi.
Dalam kesempatan itu, Presiden menunjuk sektor pertambangan, kehutanan, dan kelautan sebagai sektor yang memerlukan perhatian khusus dalam masalah pengelolaan lingkungan.
Presiden juga mengingatkan pentingnya pemantauan kualitas lingkungan dan pengendalian pencemaran, baik air, udara, maupun lahan dan lainnya. “Peningkatan kesadaran masyarakat juga penting untuk berperilaku ramah lingkungan,” kata Presiden.
Menurut Kepala Negara, semua langkah itu memerlukan inisiatif, kolaborasi dan sinergi antarpemangku kepentingan, baik pemerintah masyarakat, dunia usaha, dan organisasi masyarakat.
“Sinergi antara kita merupakan kunci dan sekaligus modal sosial dalam mewujudkan mimpi pembangunan yang berkelanjutan,” kata Kepala Negara.
Istana Bogor
Dalam acara yang dihadiri oleh Ibu Negara Iriana Widodo dan sekitar 300 petugas kebersihan dari Istana Merdeka, Istana Bogor, dan Istana Cipanas itu, Presiden Jokowi menunjuk lingkungan Istana Bogor sebagai contoh betapa kita bisa memelihara dan merawat lingkungan, agar bisa menikmati suasana alam yang lestari, di tengah-tengah sibuknya kota besar Bogor.
“Saya, hanya membayangkan apabila setiap kota kabupaten itu ada kebun rayanya seperti ini. Kalau dulu bisa dibuat kenapa sekarang tidak. Kalau dulu bisa dibangun seperti ini kenapa sekarang tidak,” kata Jokowi.
Presiden Jokowi, menyampaikan penghargaan kepada seluruh warga dan kelompok masyarakat para penerima penghargaan Kalpataru, dan sekolah-sekolah penerima anugrah Adiwiyata Mandiri, serta seluruh kepala daerah, baik gubernur, wali kota yang berprestasi di bidang lingkungan.
“Saya bangga atas prakarsa dan seluruh kepeloporan dan kepemimpinan serta sumbangsih saudara dalam upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup,” kata Presiden Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi memanggil sejumlah peraih penghargaan lingkungan hidup 2015 ke atas panggung, dan mengajaknya berdialog.
Seorang peraih penghargaan Kalpataru kategori perintis lingkungan, N Akelaras, dari Kelurahan Bangun Sari, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, mengaku sebetulnya tidak memahami apa yang dilakukannya. Ia menyebutkan, itu hanya rahmat dan kodrat sehingga dia tidak berpikir akan dapat hadiah.
“Ini saya lakukan untuk kehidupan masyarakat luas,” kata Akelaras saat ditanya Presiden Jokowi mengenai mengerti tidaknya ia akan penghargaan Kalpataru.
Mendengar jawaban itu, Presiden Jokowi langsung menimpali, “Kita nggak usah banyak-banyak, nggak usah jutaan, seribu kaya Pak Akelaras rampung masalah lingkungan hidup di Indonesia,” katanya.
Akelaras dianugerahi penghargaan Kalpataru kategori Perintis Lingkungan, karena telah membina masyarakat di tepi hutan Deli Serdang, dan membuat kelompok-kelompok untuk melakukan pembuatan bibit tanaman keras seperti mangga, manggis, dan lain-lain baik untuk perkebunan, pertanian, dan kehutanan. Nantinya, bibit-bibit yang dibuat oleh kelompok-kelompok itu dihutankan kepada warga, yang akan membayar kembali setelah panen dengan cara mencicil. (setkab.go.id)
Editor : Sotyati
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...