Presiden Jokowi Akan Hadiri Parade 1001 Kuda di NTT

KUPANG, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menghadiri parade 1001 kuda Sandelwood dan pameran dagang tenun ikat di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Mei mendatang.

"Sampai hari ini Pemerintah Provinsi NTT belum menunjuk daerah mana yang akan menjadi tuan rumah, tetapi Sumba Timur sebagai salah satu pintu masuk ke Pulau Sumba, siap menerima tanggungjawab sebagai tuan rumah," kata Bupati Sumba Timur Gidion Mbiliyora kepada Antara, hari Selasa (18/4).

Kegiatan parade 1001 kuda Sandelwood dan pameran dagang tenun ikat itu merupakan upaya Pemerintah NTT untuk mempromosikan Pulau Sumba.

Menurutnya, dengan "branding" pariwisata internasional tersebut Pulau Sumba menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik maupun asing untuk mengunjungi daerah setempat.

Karena itu, pemerintah daerah harus mempersiapkan diri dengan baik menyambut event tersebut agar berjalan dengan lancar.

Gidion menambahkan, pemerintah dan rakyat Sumba Timur menyambut baik rencana pemerintah provinsi mempromosikan Pulau Sumba sebagai salah satu destinasi wisata.

Pemerintah kata dia, bersama seluruh rakyat Sumba Timur tentu akan berpartisipasi aktif dalam menyukseskan kegiatan tersebut.

"Walaupun Sumba Timur bukan menjadi tuan rumah, tetapi sebagai daerah yang menjadi pintu masuk ke Pulau Sumba, kami akan terlibat aktif dalam seluruh kegiatan," kata Gidion Mbiliyora.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur (NTT) Marius Ardu Jelamu mengatakan,"Melalui parade ini, kita ingin menciptakan `branding` bahwa kuda Sandelwood itu ada di Indonesia, khususnya di NTT lebih khusus lagi di Pulau Sumba,".

Dia mengatakan, dalam sejarah peternakan di NTT, kuda Sandelwood terkenal di mana-mana sebagai kuda pacu yang sangat tangguh dan cepat, yang dimiliki masyarakat di Pulau Sumba sebagai pulau yang terkenal dengan atraksi budaya berkuda bernama Pasola.

Karena itu, parade 1001 kuda Sandelwood juga memperkenalkan Pulai Sumba sebagai daerah lumbung hewan besar seperti kuda maupun sapi, kata Marius Ardu.

Editor : Melki Pangaribuan