Presiden Jokowi Bertemu Pemimpin ASEAN dan Bahas Sejumlah Kerja Sama
LABUAN BAJO, SATUHARAPAN.COM-Presiden Joko Widodo menyambut dan bertemu sejumlah pemimpin negara anggota ASEAN menjelang KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), hari Selasa (9/5).
Jokowi dan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim, menggelar pertemuan bilateral, dan Jokowi menekankan peningkatan optimalisasi perlindungan pekerja migran Indonesia di Malaysia.
“Bapak Presiden kembali mengingatkan pentingnya optimalisasi one channel system dan perlindungan para pekerja migran Indonesia yang bekerja di Malaysia,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangannya usai mendampingi Presiden dalam pertemuan bilateral tersebut.
Selain itu, Menlu juga menyampaikan bahwa kedua pemimpin juga turut membahas mengenai percepatan penyelesaian bidang perbatasan antar kedua negara. “Bapak Presiden menyampaikan pentingnya segera kedua belah pihak untuk menyelesaikan beberapa bidang untuk perbatasan laut dan juga perbatasan darat,” jelas Menlu.
Pertemuan dengan PM Timor Leste
Pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Timor-Leste, Taur Matan Ruak, Jokowi menyampaikan ucapan selamat datang kepada Timor-Leste atas keikutsertaannya dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN.
Kedua pemimpin juga membahas upaya peningkatan kerja sama ekonomi, termasuk di wilayah perbatasan kedua negara. Pembahasan tersebut merupakan tindak lanjut dari kunjungan PM Timor-Leste ke Indonesia beberapa waktu yang lalu.
“Kedua pemimpin sepakat bahwa akan dibentuk joint working group yang akan mempersiapkan pengembangan kawasan ekonomi di perbatasan kedua negara,” kata Retno.
Indonesia dan Timor Leste juga sepakat untuk mendorong dimulainya pembentukan bilateral investment treaty. Hal tersebut dilakukan dalam rangka memperkuat kerja sama ekonomi kedua negara. “Bapak Presiden juga mengingatkan mengenai masalah pentingnya kita segera menyelesaikan perundingan batas negara,” ucap Menlu Retno.
Terkait keanggotaan di ASEAN, Timor-Leste menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan yang telah diberikan oleh Indonesia. Presiden Jokowi pun berharap Timor-Leste dapat segera memenuhi semua kriteria untuk dapat menjadi anggota penuh ASEAN.
“Bapak Presiden menyampaikan bahwa selama keketuaan Indonesia ini, road map untuk Timor-Leste agar menjadi anggota penuh akan disepakati dan mengharapkan agar Timor-Leste dapat segera memenuhi kriteria-kriteria yang ada di road map yang besok akan diadopsi sehingga akan dapat menjadi anggota penuh ASEAN,” kata Menlu Retno.
Pertemuan dengan PM Laos
Pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Laos, Sonexay Siphandone, Jokowi membahas mengenai pentingnya peningkatan kerja sama untuk memberantas perdagangan manusia di kawasan ASEAN.
“Kedua pemimpin juga menekankan pentingnya kedua negara untuk meningkatkan kerja sama dalam memberantas trafficking in persons yang saat ini sedang marak terjadi di negara-negara anggota ASEAN,” kata Retno Marsudi.
Selain itu, keduanya membahas sejumlah kerja sama ekonomi, antara lain dalam bidang energi dan transportasi. “Misalnya Bapak Presiden menyampaikan beberapa kerja sama BUMN Indonesia, antara lain kerja sama PLN dengan Electricite Du Laos, kemudian pengadaan pesawat dari PT DI untuk angkatan udara Laos, dan juga pengadaan kereta api dari PT Inka untuk PetroTrade Laos Company,” kata Menlu.
Pertemuan dengan PM Vietnam
Pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Vietnam, Pham Minh Chinh, Jokowi antara lain membahas upaya peningkatan kerja sama perdagangan kedua negara. “Kedua pemimpin membahas mengenai upaya untuk memenuhi target perdagangan sebesar 15 billion US dollar untuk 2028,” kata Retno Marsudi.
“Beliau berdua optimistis bahwa target tersebut akan dapat terpenuhi dengan syarat bahwa semua restriksi perdagangan atau hambatan perdagangan dapat dikurangi kalau tidak bisa dihilangkan sepenuhnya,” katanya.
Kedua pemimpin juga sepakat untuk segera bernegosiasi mengenai perjanjian investasi bilateral atau bilateral investment treaty antara kedua negara seiring dengan meningkatnya investasi dari kedua belah pihak. “Selain itu, kedua pemimpin juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang energi baru terbarukan,” lanjutnya.
Presiden Jokowi dan PM Vietnam juga sepakat untuk segera menyelesaikan pengaturan pelaksanaan dan proses ratifikasi terkait selesainya perundingan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) antara kedua negara.
“Mengenai penandatanganan atau selesainya perundingan EEZ antara Indonesia dan Vietnam yang sudah ditandatangani, kedua pemimpin sepakat agar implementing arrangement dan proses ratifikasi dapat segera diselesaikan. Juga menyampaikan agar MoU mengenai kelautan dan perikanan dapat diselesaikan segera,” kata Menlu.
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...