Loading...
INDONESIA
Penulis: Melki Pangaribuan 15:26 WIB | Selasa, 15 November 2016

Presiden Jokowi Sampaikan Duka Meninggalnya Intan Marbun

Presiden Joko Widodo saat memberikan arahan di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD), di Bandung, Jawa Barat, hari Selasa (15/11). (Foto: BPMI Setpres)

BANDUNG, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Intan Olivia Marbun dalam usianya yang menginjak 2,5 tahun.

Ia mengatakan bahwa aksi teror tersebut merupakan sebuah tindakan yang sudah di luar batas kemanusiaan. Presiden mengatakan aksi kekerasan dan terorisme merupakan tantangan global yang juga dihadapi oleh negara-negara di dunia.

"Tidak ada kata yang dapat menggambarkan betapa dalam rasa duka cita saya atas meninggalnya Intan. Itu sudah di luar batas kemanusiaan. Karena ini anak-anak kita," kata Presiden Joko Widodo usai memberikan arahan di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD), di Bandung, Jawa Barat, hari Selasa (15/11).

Sebelumnya, kabar duka datang dari keluarga korban peledakan bom Gereja Oikoumene, Samarinda, Kalimantan Timur. Seorang bocah perempuan dikabarkan meninggal dunia akibat luka bakar parah 70 persen, dengan kondisi tubuh yang sebagian besar hangus terbakar. Intan Marbun (4), meninggal dunia pada hari Senin (14/11) dini hari setelah dirawat di rumah sakit.

Foto Intan Marbun yang beredar di media sosial. (Foto: Istimewa)

Berikan Rasa Aman pada Masyarakat

Terlepas dari aksi teror yang terjadi di Samarinda tersebut, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan kepada jajaran Komandan Kodim dan Komandan Korem di seluruh Indonesia untuk turut memberikan rasa aman di masyarakat.

Presiden menyebut bahwa pihaknya sedang menyiapkan sebuah narasi untuk menyejukkan suasana dan menimbulkan rasa tenteram di masyarakat.

"Dalam sehari dua hari ini kita akan menyiapkan sebuah narasi besar agar masyarakat betul-betul merasakan ketenangan, bukan kekhawatiran," kata Presiden Jokowi.

Lebih lanjut, dalam arahannya tersebut, turut disampaikan tantangan-tantangan besar yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Persoalan radikalisme, kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan merupakan sekian banyak hal yang dibicarakan presiden dalam kesempatan tersebut.

Tantangan itu kita sampaikan gamblang dan jelas agar TNI bisa mengambil peran sebanyak-banyaknya dari sisi mana TNI akan masuk. Juga saya sampaikan mengenai daya saing, kemudahan berusaha, ekonomi global, dan geopolitik global seperti apa sehingga TNI bisa menyesuaikan dan mengantisipasi," imbuhnya.

Turut mendampingi Presiden pada Apel Danrem dan Dandim se-Indonesia di Secapa TNI AD Bandung, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono. (Setrpes)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home