Presiden Jokowi Siap Temui Kelompok Pro Referendum Papua
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan tidak ada masalah mengenai kemungkinan dirinya bertemu dengan kelompok pro referendum Papua. Menurutnya, siapapun akan ditemuinya kalau memang mereka ingin bertemu.
"Tidak ada masalah, bertemu saja kok, dengan siapapun akan saya temui kalau memang ingin ketemu," kata Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (30/9).
Sebelumnya Forum Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Papua menyurati Presiden dengan menyampaikan beberapa hal, salah satunya meminta pemerintah pusat memberikan ruang untuk berdialog dengan tokoh-tokoh Papua yang dianggap memiliki ideologi yang konfrontatif atau berseberangan.
Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko, Selasa (24/9), usai bertemu dengan DPRD se-Papua di Jakarta, merespons hal itu dan mengaku akan menyiapkan substansi serta teknis pertemuan.
Masyarakat Tidak Keluar Dari Wamena Papua
Meskipun beberapa waktu lalu sempat didera kerusuhan yang mengakibatkan puluhan orang meninggal, Presiden Jokowi mengatkan bahwa aparat keamanan saat ini sudah bisa mengamankan kota Wamena, Papua.
Presiden mengimbau masyarakat tidak keluar kota tersebut. “Tentu saja karena ada yang masih merasa takut kemudian minta untuk dievakuasi ke Jayapura ya dilakukan. Tetapi terus kita himbau agar masyarakat tidak keluar dari Wamena karena aparat keamanan sudah bisa memgamankan kota Wamena,” katanya.
Kepala Negara mengimbau masyarakat tetap tenang, menahan diri, dan menghindarkan dari semua provokasi-provokasi dan fitnah-fitnah yang sangat banyak dikembangkan di media-media sosial.
Sebelumnya Presiden Jokowi mengatakan, kerusuhan yang terjadi di Wamena dilakukan oleh kelompok bersenjata yang turun ke bawah kemudian melakukan pembakaran-pembakaran.
“Ini saya sudah perintahkan Menko Polhukam dan TNI/Polri untuk mengejar perusuh-perusuh yang belum tertangkap,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam, bela sungkawa yang mendalam atas meninggalnya korban kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua, dalam beberapa hari terakhir.
“33 orang telah meninggal di sana,” kata Presiden Jokowi yang didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno saat ditanya wartawan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (30/9) siang.
Presiden menegaskan, bahwa aparat keamanan telah bekerja keras untuk melindungi semua warga. Karena itu, ia meminta jangan ada yang menggeser-geser ini menjadi kayak sebuah konflik etnis.
“Bukan. Ini adalah kelompok kriminal bersenjata yang dari atas dari gunung turun ke bawah dan melakukan pembakaran-pembakaran rumah warga,” ungkap Presiden Jokowi.
Menurut Presiden, kepala suku Lembah Baliem di Wamena telah menghimbau untuk seluruh warga untuk tidak mengungsi keluar Wamena. “Ini saya kira sebuah himbauan baik,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Presiden, polisi jug telah menangkap beberapa tersangka yang melakukan pembunuhan dan pembakaran ini di Wamena. (Setkab/Detik/Antara)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...