Presiden Korea Selatan Siap Dimakzulkan
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Presiden Korea Selatan Park Geun-hye akan mengikuti prosedur hukum jika parlemen melakukan mosi pemakzulan akhir pekan ini, menurut kantor kepresidenan Cheong Wa Dae pada hari Rabu (7/12). Sepertinya Presiden Park mengabaikan seruan supaya langsung mengundurkan diri.
Majelis nasional dijadwalkan melakukan pemungutan suara terkait sidang mosi pemakzulan pada Jumat (9/12), dengan dukungan dari sekitar 30 anggota parlemen Partai Saenuri dibutuhkan untuk mencapai mayoritas dua pertiga yang dibutuhkan.
Partai berkuasa awalnya menekankan bahwa Park akan diizinkan mundur secara sukarela, dan sudah mengusulkan waktu pengunduran dirinya pada April -- 10 bulan sebelum masa jabatan kepresidenannya berakhir.
Namun, serentetan aksi protes anti-Park besar-besaran -- yang terbaru menarik hingga 1,6 juta demonstran di Seoul pada Sabtu -- tampaknya memengaruhi suasana hati faksi anti-Park di partai tersebut.
“Setelah beberapa kali berdiskusi, kami memutuskan bahwa usulan pengunduran diri presiden pada April sudah ditolak oleh rakyat,” kata anggota faksi, anggota parlemen Hwang Young-Cheul.
“Semua persiapan yang diperlukan sudah dilakukan untuk memastikan sidang mosi pemakzulan disetujui,” ucap Hwang, seperti dikutip kantor berita Yonhap.
Menurut hitungan Hwang, sekitar 35 anggota parlemen Partai Saenuri akan mendukung sidang mosi, yang jika diadopsi, masih membutuhkan persetujuan Mahkamah Konstitusi -- proses yang dapat memakan waktu hingga enam bulan.
Dituduh berkolusi dengan seorang teman dekat, Choi Soon-Sil, yang menghadapi tuduhan penggelapan, Park bulan lalu mengatakan bahwa dia bersedia mundur di tengah demonstrasi mingguan.
Namun, oposisi mengatakan usulan Park -- yang memungkinkan parlemen menetapkan cara dan waktu pengunduran dirinya -- merupakan upaya untuk mengulur waktu dan menghindari pemakzulan.
Jaksa mengatakan mereka memiliki bukti bahwa Park berkolusi dengan Choi. Choi diketahui memaksa perusahaan Korea Selatan “menyumbangkan” miliaran rupiah ke yayasannya, yang kemudian dia gunakan untuk kepentingan pribadi.
Park resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam penyelidikan tersebut, membuatnya menjadi presiden Korea Selatan pertama yang menjadi tersangka kriminal saat masih menjabat. (Yonhap/Ant)
Tentara Ukraina Fokus Tahan Laju Rusia dan Bersiap Hadapi Ba...
KHARKIV-UKRAINA, SATUHARAPAN.COM-Keempat pesawat nirawak itu dirancang untuk membawa bom, tetapi seb...