Presiden Luncurkan Program Bank Wakaf Mikro di Serang
SERANG, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan pengusaha Dato Tahir meluncurkan program Bank Wakaf Mikro An Nawawi Tanara, di Pondon Pesantren An Nawawi Tanara, Serang, Provinsi Banten, Rabu (14/3) siang.
Saat melihat aktivitas bank wakaf mikro An Nawawi Tanara, Presiden Jokowi mengaku bertemu dengan pengurus bank tersebut, juga dengan nasabah-nasabah yang telah diberi pinjaman dari bank wakaf mikro ini.
“Saya menangkap ada sebuah motivasi, ada sebuah dorongan kuat dari ibu-ibu untuk menambah penghasilan keluarganya lewat bank wakaf mikro,” ungkap Presiden.
Saat bertanya kepada nasabah, menurut Presiden, nasabah tersebut mendapatkan pinjaman pertama Rp1 juta, lalu bergulir dengan baik sehingga ditambah Rp2 juta. Kalau usahanya berkembang lebih baik lagi, dana pinjaman ke nasabah tersebut akan ditambah lagi Rp3 juta.
Menurut Presiden, tahapan-tahapan tersebut sudah sangat baik. Ia menambahkan bahwa terlebih dahulu sebelum sampai ke bank mikro wakaf itu para nasabah ikut pengajian lebih dahulu, lalu ada ikrar, dan di situ dibentuk kelompok-kelompok sehingga antar nasabah ini saling mengingatkan.
“Inilah sebuah proses gandeng renteng yang nantinya kita harapkan bank wakaf mikro ini ada di seluruh pesantren yang ada di Republik kita ini,” ucap Kepala Negara.
Kepada nasabah, Presiden Jokowi juga mengaku telah menanyakan besaran cicilan, yang dijawab setiap minggu harus diangsur sebesar Rp26.000 dan hanya dikenakan biaya administrasi 3 persen per tahunnya.
“Jadi dapat dikatakan enggak membebani sama sekali. Bayangkan dengan bank biasa, bank konvensional itu sekarang bunganya mungkin 12 persen, apalagi kalau ke rentenir bisa 40 persen sampai 50 persen atau bahkan sampai 60 persen,” tutur Presiden Jokowi.
Ia menambahkan, itulah yang harus dicegah agar lingkungan pondok pesantren betul betul-betul bisa memberikan manfaat ekonomi juga kepada umat yang berada di lingkungan pondok pesantren. (Setkab)
Editor : Melki Pangaribuan
60.000 Warga Rohingya Lari ke Bangladesh karena Konflik Myan...
DHAKA, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 60.000 warga Rohingya menyelamatkan diri ke Bangladesh dalam dua b...