Loading...
INDONESIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 08:23 WIB | Kamis, 20 November 2014

Presiden Memerintahkan Polri dan TNI Tidak Bentrok

Brimob Polda Kepri. (Foto: setkab.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan pada Polri dan TNI agar tidak bentrokan. Presiden juga terus memantau perkembangan setelah terjadi insiden penyerangan di Markas Brimob Batam, Kepulauan Riau, Rabu (20/11). 

“Pak Jokowi meminta untuk terus memantau situasi sampai kembali kondusif,” kata Menteri Koordinator Bidan Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Tedjo Edhy Purdijatno, Rabu (19/11) malam.

Menurut Menko, perkembangan bentrok antara aparat Polri dan TNI di Batam sudah dia laporkan kepada Presiden Jokowi.

“Semalam kami monitor. Lewat tengah malam saya cek situasi terakhir di Batam, lalu pukul 01.30 dini hari tadi saya laporkan ke beliau. Saya pastikan situasi sudah bisa dikendalikan,” kata Tedjo, Kamis (20/11) pagi.

Dalam kasus bentrokan itu, satu anggota TNI terkena tembakan. Satu korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Embung Fatimah, Batu Aji, Batam.

“Sekarang sedang dimonitoring. Di sana sudah ada KSAD, Pangdam. Dan hasilnya bakal dilaporkan pada pusat di Jakarta,” ujar Tedjo.

Menko Polhukam berharap seluruh pasukan TNI yang terlibat bentrok untuk segera kembali ke Markas. “Diharapkan kondisinya kembali aman,” ujarnya.

Adapun Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Mayjen Fuad Basya mengemukakan, kondisi di Batam pagi ini Kamis (20/11) sudah kondusif.

Fuad menyatakan, perselisihan antara anggota Yonif-134 Tuah Sakti TNI AD â€‹dan personel Brimob Polda Kepri di Riau dipicu oleh masalah sepele. “Empat anggota kami (TNI) sedang ngopi di warung. Kemudian melintas beberapa anggota Brimob. Di situ terjadi saling tatap,” kata dia.

Dari saling tatap di Jalan Trans Barelang, Kecamatan Sagulum itulah, ujar Fuad, tanpa alasan jelas terjadi adu mulut di antara kedua pihak. Situasi sempat mereda, namun anggota Yonif dan personel Brimob itu malah memanggil rekan-rekannya. Pertikaian pun tak terhindarkan.

Peristiwa bentrokan antara aparat TNI dan Polri ini bukan kali pertama di Batam. Akhir September, empat anggota TNI diserang oleh personel kepolisian. Penyerangan itu menyebabkan empat tentara tersebut terluka tembak.

Sementara itu Wakil Gubernur Kepri, Soerya Respationo akhirnya berhasil keluar dari Mako Brimob sekira pukul 23.30 WIB. Soerya meninggalkan lokasi bentrokan menggunakan mobil Barakuda.

Sebelum meninggalkan Mako Brimob, Soerya di hadapan ratusan warga mengatakan, dirinya mendapat telepon dari Presiden Jokowi untuk melerai bentrokan anggota Polri dan TNI.

“Saya ditelepon langsung oleh Bapak Jokowi dan diminta untuk menyelesaikan masalah di sini. Terima kasih kepada warga yang masuk ke sini hingga akhirnya kondisi menjadi kondusif. Saya juga meminta kepada warga agar tetap menjaga keamanan dan tidak mudah terprovokasi,” kata Soerya, Kamis (20/11) pagi.

Sementara itu, anggota DPRD Kota Batam Jurado yang berada di lokasi kejadian mengaku merasa tidak nyaman dengan aksi bentrokan tersebut.

“Lokasi ini berada di sekitar Perumahan warga. Selain itu, mereka hanya buang-buang uang rakyat saja dengan aksi baku tembak itu. Peluru itu dibeli pakai uang rakyat, jadi jangan dibuang-buang uang rakyat,” tegasnya.

Hingga saat ini, warga masih menduduki Mako Brimob. Sejumlah anggota Brimob bersenjata lengkap masih berjaga-jaga di antara kerumunan warga.

Diberondong

Markas Komando Brimob Polda Kepri di Tembesi, Kota Batam, sejak Rabu (19/11) sore hingga malam diberondong tembakan dan suaranya seperti keluar dari senapan otomatis.

"Suara tembakannya seperti dari senapan otomatis karena bunyinya beruntun. Berulang kali kami mendengar suara tembakan, hanya berhenti sebentar kemudian terdengar lagi suara tembakan beruntun dari arah bukit yang berada di belakang Mako Brimob," ujar Joko Sulistyo fotografer sebuah kantor berita nasional yang terjebak di Lapas Batam, Rabu malam.

Joko terpaksa berlindung di Lapas Klas II A Batam yang lokasinya bersebelahan dengan Mako Brimob Polda Kepri, setelah Rabu sore sekitar pukul 17.00 Wib saat berada di halaman Mako Brimob untuk meliput pembicaraan perdamaian yang difasilitasi Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo terhadap Brimob Polda Kepri dengan Yonif 134 Tuah Sakti TNI AD, diberondong tembakan. Ada oknum dari dua instansi keamanan ini terlibat keributan hingga pengrusakan gedung Mako Brimob pada Rabu pagi. 

"Lapas bersebelahan dengan Mako Brimob. Lampu di halaman lapas padam sedangkan di ruangan lampu seadanya saja dihidupkan. Di sini juga mencekam karena banyak suara di luar pagar yang kami dengar berteriak-teriak dan kemudian berondongan suara senapan mesin," katanya.

Sementara itu, salah seorang sipir Lapas Batam, Aji saat dihubungi mengakui kondisi di dalam lapas kondusif walau terdengar suara ribut orang berteriak dan rentetan tembakan di sebelah tembok ruang lapas.

"Dinding tembok lapas ini berbatas langsung Mako Brimob," katanya.

Menurut dia, sebanyak 900-an penghuni lapas sejak suara tembakan pertama terdengar sudah diamankan di dalam kamar mereka masing-masing dan saat ini hingga pukul 23.00 WIB penghuni Lapas berada di ruang kamarnya masing-masing.

"Para penghuni dalam keadaan tenang, mereka telah sejak sore digiring masuk kamar," katanya. (setkab.go.id/Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home