Presiden Minta Tumpang Tindih Anggaran Riset Diakhiri
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya membangun dan memperkuat ekosistem untuk berkembangnya riset dan berkembangnya inovasi. Hal itu dimulai dari regulasi, sumber daya manusia (SDM), kelembagaan, sistem insentif, sambungannya dengan industri hak cipta, hingga anggaran dalam melakukan riset dan inovasi.
“Konsentrasi kita bukan hanya pada upaya memperbesar anggaran riset, tapi bagaimana membuat anggaran riset menjadi efektif, memberikan hasil yang nyata, memberikan manfaat yang nyata,” kata Presiden, saat memberikan pengantar pada Rapat Terbatas (Ratas) tentang Strategi Pengembangan Riset dan Inovasi serta Penataan Badan Riset dan Inovasi Nasional, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/12) sore, seperti dilansir setkab.go.id.
Tumpang tindih agenda riset yang menyebabkan pemborosan anggaran, Presiden menegaskan, harus segera diakhiri. Ia meyakini anggaran riset yang masih tersebar di berbagai kementerian, di berbagai lembaga, jika dipadukan dengan peta jalan yang benar, output dan outcome yang terukur akan sangat bermanfaat bagi kemajuan negara.
Kunci Melompat
Sebelumnya, pada awal pengantarnya Presiden Jokowi mengemukakan, salah satu kunci agar negara kita dapat melompat menjadi negara yang maju adalah melakukan investasi di bidang riset dan di bidang inovasi. Presiden meyakini, melalui riset dan inovasi dapat dilahirkan gagasan-gagasan inovatif yang terkoneksi dengan dunia usaha, dengan dunia industri yang memberikan manfaat bagi masyarakat, dan pada akhirnya meningkatkan daya saing ekonomi nasional.
Namun, Presiden memberikan tekanan agar fokus riset betul-betul terarah, harus mulai dibawa ke framework yang sama, yaitu bagaimana membawa negara kita keluar dari middle income trap menuju negara maju.
“Kita berhadapan dengan dunia yang berubah dengan cepat, inovasi teknologi mendisrupsi segala bidang kehidupan. Artificial intelegence, internet of thing, big data, telah membuat teknologi lama menjadi cepat usang dan digantikan dengan inovasi teknologi baru,” tutur Presiden Jokowi.
Dengan visi besar dan arus perubahan yang cepat seperti itu, lanjut Presiden, kita harus memiliki sebuah strategi besar, memiliki desain besar untuk memilih agenda-agenda riset yang perlu didorong, perlu diberikan support secara besar-besaran.
Sebab itu, menurut Presiden Jokowi, kita harus pilih agenda riset yang paling diprioritaskan yang disepakati akan memberikan dampak signifikan pada kemajuan negara kita. Dan, agenda riset dikerjakan dengan sungguh-sungguh dengan terfokus, dengan support anggaran yang terkonsolidasi, dikerjakan sampai betul-betul jadi, dan memberikan manfaat yang nyata.
Tampak hadir dalam ratas tersebut antara lain Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Menko Polhukam Mahfud MD, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Selain itu juga hadir Menhan Prabowo Subianto, Mendagri Tito Karnavian, Menlu Retno Marsudi, Menkes Terawan Agus Putranto, Menteri PANRB Tjahjo Kumolo, Mentan Syahrul Yasin Limpo, Menteri BUMN Erick Thohir, Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro, Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita, Mendikbus Nadiem Makarim, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Menparekraf Wishnutama, dan Menteri LHK Siti Nurbaya. (setkab.go.id)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...