Presiden Nigeria Umumkan Situasi Darurat Negaranya
NIGERIA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Nigeria, Goodluck Jonathan telah mengumumkan keadaan darurat di tiga negara bagian Nigeria; Borno, Adamawa dan Yobe, setelah serangkaian serangan mematikan oleh kelompok militan Islam di sana.
"Pihak militer akan mengambil segala tindakan yang memang diperlukan untuk mengakhiri impunitas yang dilakukan oleh para pemberontak dan teroris yang terjadi di Borno, Adamawa, dan Yobe," katanya.
Jonathan juga memerintahkan lebih banyak pasukan untuk dikirim ke negara-negara Utara-Timur. Seperti diketahui sebelumnya, kelompok militan dari Boko Haram telah terbukti sebagai pihak yang patut disalahkan atas sebagian besar kekerasan, yang telah meninggalkan 2.000 orang tewas sejak 2010 silam.
Kelompok Islam, yang memiliki misi menghapus segala bentuk pendidikan dari Barat saat ini sedang berjuang untuk menggulingkan pemerintah dan membentuk sebuah negara Islam di Utara.
Nigeria adalah sebuah negara multietnis lebih dari 160 juta orang yang juga dipengaruhi oleh serentetan konflik atas tanah, agama dan minyak. Dalam aksi kekerasan terbaru, 53 orang tewas dan 13 desa dibakar di Benue negara Nigeria Tengah, Selasa (14/5) kemarin.
Konflik yang baru saja terjadi pekan lalu, dikatakan telah dipicu oleh sengketa kepemilikan lahan antara penggembala ternak dan petani.
Dalam pidato siaran pra-rekaman pada hari Selasa (14/5) kemarin, Presiden Jonathan mengatakan "Apa yang kita hadapi bukan hanya militansi atau kriminalitas, tetapi pemberontakan dan pemberontakan oleh kelompok teroris yang menimbulkan ancaman yang sangat serius terhadap persatuan nasional dan integritas wilayah."
Mengacu pada serangan terhadap gedung-gedung pemerintah dan pembunuhan terhadap pejabat dan warga sipil lainnya, ia mengatakan bahwa tindakan tersebut merupakan sebuah deklarasi perang.
"Kami akan memburu mereka dan memancing mereka keluar sertamembawa mereka ke pengadilan," kata Presiden.
"Kepala staf pertahanan telah diarahkan untuk segera mengerahkan lebih banyak pasukan ke negara-negara untuk operasi keamanan internal yang lebih efektif.
Pada saat yang sama, ia menekankan bahwa meskipun keadaan darurat, pihak politis di tiga negara bagian akan terus dipantau. Presiden memiliki kekuasaan untuk memecat politisi lokal dan menginstal sebuah pemerintahan sementara dalam keadaan darurat.
Wartawan BBC, Will Ross di Lagos mengatakan itu bukan pertama kalinya Presiden Jonathan telah mengumumkan keadaan darurat, tapi apa yang dilakukan Presiden Jonathan adalah pengakuan jelas bahwa Nigeria tidak bisa dilemahkan oleh serangan tentara, apalagi diancam oleh militan Islam berkembang.
Editor: Wiwin Wirwidya Hendra
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...