Presiden Obama Kecam Kekerasan di Ferguson
CHICAGO, SATUHARAPAN.COM - Presiden Barack Obama mengecam kekerasan yang pecah di Ferguson terkait dengan keputusan untuk tidak mendakwa seorang personel polisi kulit putih atas penembakan fatal seorang remaja kulit hitam beberapa bulan lalu.
Sebanyak 2.200 pasukan dikirim ke Ferguson, negara bagian Missouri untuk mencegah kerusuhan lebih lanjut.
"Pembakaran gedung-gedung dan mobil-mobil, perusakan properti, membahayakan orang-orang ... tak ada maaf untuk perbuatan seperti itu," kata Obama Selasa (25/11) di Chicago, yang menyerukan siapapun yang ditemukan bersalah terlibat harus dihukum.
"Itu tindakan kriminal," tambah Obama, sementara menyampaikan simpati bagi minoritas yang merasa undang-undang tidak diberlakukan "dengan wajar atau adil."
Presiden Obama mendesak para pihak yang bersedih hati atas kejadian-kejadian di Ferguson untuk bekerja secara damai mencapai perubahan, dengan menyatakan kasus itu telah memperlihatkan "suatu masalah Amerika."
"Tindakan-tindakan destruktif tersebut tak membawa kepentingan dan keuntungan apa-apa," kata dia.
"Saya tak pernah melihat satu hukum hak sipil atau rancangan perawatan kesehatan atau hasil rancangan imigrasi karena satu mobil terbakar.
"Ini terjadi karena rakyat memberikan suara. Ini terjadi karena rakyat bergerak, rakyat mengorganisasi -- ini terjadi karena rakyat melihat pada kebijakan apa yang terbaik untuk memecahkan masalah itu." (AFP)
Rusia Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Menyerang Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua saat menyerang Ukraina pada hari K...