Presiden Olimpiade Tokyo Dikecam Karena Komentarnya tentang Perempuan
Komentarnya membuat tekanan agar dia mengundurkan diri, tetapi dia menolaknya.
TOKYO, SATUHARAPAN.COM-Presiden panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo, Yoshiro Mori, tidak akan mengundurkan diri, meskipun ada tekanan setelah komentarnya dinilai merendahkan perempuan pada awal pekan ini.
Mori adalah mantan Perdana Menteri Jepang. Kontroversi tentang pernyataannya sebenarnya hal yang tidak penting dalam Olimpiade Tokyo yang tertunda akibat pandemic COVID-19. Komite Olimpiade Internasional (IOC) berusaha untuk menyelenggarakan acara olah raga itu di tengah pandemic, dan dijadwalkan akan buka pada 23 Juli.
"Saya tidak berpikir untuk mengundurkan diri," kata Mori. “Saya telah bekerja keras dan membantu dengan setia selama tujuh tahun. Saya tidak akan mundur," katanya dikutip AP, hari Kamis (3/2).
Dalam pertemuan online dewan direksi Komite Olimpiade Jepang awal pekan ini, Mori yang dilaporkan oleh surat kabar harian Asahi Shimbun mengatakan perempuan terlalu banyak bicara dalam pertemuan. Komentarnya telah membuat keributan di Jepang di mana perempuan sangat kurang terwakili dalam politik dan di ruang dewan.
"Pernyataan yang dibuat di Komite Olimpiade Jepang adalah ungkapan yang tidak pantas, bertentangan dengan semangat Olimpiade dan Paralimpiade," kata Mori. “Saya sangat menyesal. Saya ingin menarik pernyataan itu. Saya ingin meminta maaf atas perasaan yang tidak menyenangkan."
Dalam sebuah pertemuan online, Asahi Shimbun melaporkannya dengan mengatakan: “Perempuan sangat kompetitif. Ketika salah satu dari mereka mengangkat tangannya, mereka mungkin berpikir bahwa mereka harus mengatakan sesuatu juga. Dan kemudian semua orang mengatakan sesuatu.”
Komentarnya muncul ketika Mori ditanya tentang kehadiran beberapa perempuan di dewan Komite Olimpiade Jepang.
“Jika kita ingin memiliki lebih banyak direktur perempuan, kata seseorang, maka rapat berlangsung lama, kecuali kita membatasi komentar. Saya tidak mengatakan siapa itu."
Olimpiade Tokyo yang dipimpinnya sekarang sudah dibanjiri banyak masalah. Sekitar 80% orang Jepang dalam jajak pendapat mengatakan acara itu harus ditunda atau dibatalkan di tengah pandemi. Mereka juga telah berbicara tentang kenaikan biaya yang mungkin mencapai lebih dari US$ 25 miliar untuk menyelenggarakan Olimpiade ini. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...