Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 10:25 WIB | Kamis, 22 September 2016

Presiden Perintahkan Atasi Musibah Garut-Sumedang

Banjir bandang di Garut, Jawa Barat. (Foto: Dok. satuaharapan.com/Twitter Sutopo_BNPB)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi),  memerintahkan jajarannya untuk mengatasi musibah banjir dan longsor yang terjadi di Garut dan Sumedang, Jawa Barat (Jabar).

Staf Khusus Presiden Johan Budi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (21/9), mengatakan Presiden Jokowi sudah mendapat laporan tentang bencana atau musibah banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Garut dan Sumedang.

"Dan tadi baru saja juga beliau (Presiden) memerintahkan Mensos untuk hadir di sana melihat secara langsung dan melakukan upaya-upaya yang perlu diatasi segera dari musibah yang terjadi di Garut dan Sumedang," katanya, seperti dikutip dari Antara

Presiden juga menyampaikan duka cita yang mendalam terhadap korban yang meninggal akibat bencana alam di Garut dan Sumedang.

Selain itu, Presiden juga sudah mendapatkan laporan yang rinci mengenai jumlah korban yang meninggal termasuk wilayah-wilayah atau tempat-tempat yang longsor.

"Seketika juga tadi Presiden memerintahkan kepada Mensos dan Menkes untuk mengatasi secepat mungkin apa yang perlu diambil langkah-langkah dalam mengatasi bencana longsor di Garut. Baik terhadap korban maupun fasilitas umum yang mengakibatkan terjadinya longsor," katanya.

Presiden juga meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk melakukan tindak lanjut dan koordinasi mengatasi jalan-jalan dan fasilitas umum yang rusak.

"Itu tadi perbaikan infrastruktur yang longsor, rusak akibat longsor itu. Tentu penanganan terhadap warga yang kehilangan rumah dan yang di dalam kejadian longsor," katanya.

Johan menyampaikan, imbauan Presiden yang meminta masyarakat untuk tetap waspada dalam menghadapi perubahan iklim yang berpotensi mengakibatkan bencana mulai dari banjir hingga tanah longsor.

Penanganan BNPB Pascabencana Garut

Sementara itu,   Kepala BNPB Willem Rampangilei, telah berada di lokasi bencana sejak Rabu (21/9) untuk mendampingi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dalam penanganan darurat. Upaya tanggap darurat di bawah Pos Komando (Posko) masih terus dilakukan hingga hari ini (22/9). Salah satunya pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana, seperti permakanan, hunian, dan air bersih.

"Pengungsi ditempatkan di aula Korem dalam keadaan baik. Ketersediaan permakanan, air bersih cukup. Plus bantuan dari masyarakat," kata Kepala BNPB Willem Rampangilei di Posko Bencana Tanggap Darurat Bencana Banjir Garut pada Rabu malam (21/9), seperti dilansir situs bnpb.go.id

Willem menambahkan,  bahwa Bupati Garut Rudi Gunawan juga menyiapkan rumah susun dengan kapasitas 100 orang. Menurut BPBD Garut, saat ini pengungsi berjumlah 433 jiwa. Mereka ditempatkan di pos pengungsi Makorem 062 TN.

BNPB telah mengirim bantuan logistik senilai Rp 2 miliar untuk BPBD Garut dan BPBD Provinsi Jawa Barat. Bantuan berupa makanan siap saji, selimut, tikar, tenda, pakaian sekolah dan kidsware dan lainnya. Di samping itu, "Dana Siap Pakai dari Pemerintah untuk mendukung operasional tanggap darurat sebesar Rp 400 Juta," kata Willem.

Kondisi di lapangan menunjukan bahwa partisipasi masyarakat sangat baik. "Jumlah relawan yang tercatat sebanyak 360 orang dari 16 lembaga," kata Willem.

Komandan Kodim yang ditunjuk Bupati Garut memimpin operasi tanggap darurat pascabencana banjir bandang dan longsor Garut yang terjadi pada Senin (20/9) tengah malam lalu. Posko masih melakukan pendataan kerusakan dan kerugian di lokasi bencana.

BNPB, saat ini masih melakukan kaji cepat dampak kerusakan bencana. Pemetaan dilakukan dengan menerbangkan drone dan memanfaatkan citra satelit beresolusi tinggi bersama Lapan, BIG dan BPPT. Evaluasi dilakukan untuk dapat mengambil langkah-langkah penanganan secara cepat dan tepat.

Kepala BNPB juga melaporkan bahwa hingga  Rabu malam (21/9) korban meninggal berjumlah 23 orang dan 18 lainnya masih dalam pencarian. Pencarian korban melibatkan tim gabungan dari BPBD, Badan SAR Nasional, TNI, Polri, PMI, Tagana, dinas-dinas terkait, relawan dan masyarakat.

 

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home