Presiden Prancis Berterima Kasih ke Obama Atas Aksi Heroik Warga AS
PARIS, SATUHARAPAN.COM - Presiden Prancis Francois Hollande di hari Sabtu (22/8) menyampaikan “rasa terima kasihnya” kepada mitranya Barack Obama asal Amerika Serikat (AS) atas “tindakan luar biasa” tiga warga AS yang berhasil melumpuhkan seorang penyerang bersenjata di kereta cepat rute Amsterdam-Paris, ujar pihak istana Elysee.
Tindakan mereka berhasil mencegah insiden “mengerikan”, menurut pernyataan dari perwakilan Hollande.
Kedua presiden, berkomunikasi via telepon pada Sabtu sore, “memperbarui keputusan mereka untuk bekerja sama melawan aksi kekerasan dan terorisme di semua lini,” tambahnya.
Hollande akan menerima para pahlawan kereta cepat itu di Istana Elysee pada Senin pagi, ujar seorang narasumber di perwakilannya kepada AFP.
Sementara Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama pada Sabtu menyampaikan selamat pada ketiga warga AS atas “keberanian luar biasa” mereka, ujar Gedung Putih.
Spencer Stone, Aleksander Skarlatos dan Anthony Sadler berhasil melumpuhkan penyerang bersenjata pada hari Jumat (21/8) setelah tersangka melepaskan tembakan dan menyerbu gerbong kereta cepat dengan senapan serbu.
Stone, yang merupakan personel Angkatan Udara AS, terluka parah dalam perkelahian itu dan masih dirawat di rumah sakit hingga hari Sabtu guna memulihkan lukanya.
Obama meyebut ketiga orang itu “dipuji dan mengucapkan selamat atas keberanian dan tindakan cepat mereka di dalam kereta cepat tujuan Paris semalam,” kata juru bicara Gedung Putih Eric Schultz.
“Presiden menyampaikan terima kasihnya kepada ketiga orang ini atas tindakan heroik mereka mencegah tragedi lebih besar,” tambah Schultz.
“Presiden berharap personel angkatan udara Stone segera pulih sepenuhnya, dan menyampaikan betapa bangganya seluruh warga AS atas keberanian luar biasa mereka.”
Ketiga orang itu merupakan teman masa kecil yang melakukan liburan ke Eropa setelah penempatan baru Skarlatos di Afghanistan sebagai personel Oregon National Guard.
Seorang penyerang bersenjatakan senapan serbu Kalashnikov, pistol otomatis, sembilan magasin peluru dan pisau serbaguna (cutter) melepaskan tembakan di dalam kereta cepat Thalys sesaat setelah kereta itu melintas dari Belgia ke Prancis utara pada Jumat malam.
Namun serangan itu segera digagalkan ketika dua personel militer AS yang sedang cuti dan temannya melumpuhkannya penyerang bersenjata tersebut. Seorang penumpang Inggris juga membantu melumpuhkan tersangka.
Spanyol menyebut bahwa tersangka penyerang pernah melakukan perjalanan dari Prancis ke Suriah, ujar narasumber antiteror Spanyol pada Sabtu (22/8).
“Dia tinggal di Algeciras, Spanyol selatan selama setahun hingga 2014, lalu memutuskan pindah ke Prancis,” kata narasumber tersebut. “Saat menetap di Prancis dia pernah berangkat ke Suriah, lalu kembali lagi ke Prancis.”
Penyelidik Prancis pada Sabtu masih memeriksa tersangka diidentifikasi bernama Ayoub El-Kahzzani, sementara Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve mengatakan tersangka diyakini pria berusia 26 tahun asal Maroko.
Dia “ditandai pihak berwenang Spanyol kepada dinas intelijen Prancis karena keanggotaannya dalam gerakan radikal,” katanya kepada wartawan, seraya mengatakan dia pernah tinggal di Spanyol selama setahun namun pindah ke Belgia pada 2015. (AFP)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...