Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 10:00 WIB | Rabu, 29 September 2021

Presiden Prancis Dilempari Telor

Presiden Prancis Dilempari Telor
Gambar dari video yang disediakan oleh Lyonmag.com ini menunjukkan telur yang dilemparkan ke arah Presiden Prancis Emmanuel Macron, kiri, mengenai bahunya saat dia berjalan melalui pameran perdagangan restoran di Lyon, Prancis, Senin 27 September 2021. Macron berada mengunjungi International Catering, Hotel and Food Trade Fair untuk mempromosikan gastronomi Prancis. (Foto: Lyonmag.com via AP)
Presiden Prancis Dilempari Telor
Presiden Prancis Emmanuel Macron, kiri, berbicara dengan koki Prancis Regis Marcon, masuk, dan Jerome Bocuse, kanan, pada kontes gastronomi Bocuse d'Or selama International Catering, Hotel and Food Trade Fair (SIRHA) di Lyon, Prancis tengah, Senin 27 September 2021. (Foto: Ludovic Marin/ Pool via AP)

PARIS, SATUHARAPAN.COM-Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dilempari teorl di bahu pada hari Senin (27/() oleh seorang pemuda dalam kunjungan ke pameran perdagangan makanan internasional di kota Lyon, Prancis.

Sebuah video dari insiden itu, yang dibagikan secara luas di media sosial, menunjukkan Macron berjalan melewati kerumunan ketika sebutir telur memantul darinya tanpa pecah. Dua pengawal terlihat segera mendekati presiden dan seorang pria dibawa pergi dari tempat kejadian oleh pengawal lainnya.

Wartawan mendengar Macron berkata, "Jika dia memiliki sesuatu untuk dikatakan kepada saya, maka dia bisa datang."

Jaksa Lyon mengatakan, pelajar berusia 19 tahun yang melempar telur itu langsung ditahan polisi. Pernyataan mereka mengatakan penyelidikan dibuka untuk "penyerangan terhadap seseorang dalam posisi otoritas publik" dan berusaha untuk menentukan motivasi pria itu, yang sebelumnya tidak diketahui oleh polisi atau layanan peradilan.

Pada bulan Juni, Macron ditampar wajahnya oleh seorang pria saat dia menyapa publik di sebuah kota kecil di tenggara Prancis. Dia kemudian mencela "kekerasan" dan "kebodohan." Tamparan itu memicu pertunjukan dukungan yang luas untuk kepala negara Prancis dari para politisi di seluruh spektrum ideologis.

Macron, seperti para pendahulunya, senang menghabiskan waktu bertemu dengan publik. Disebut "mandi orang banyak" dalam bahasa Prancis, mereka telah lama menjadi pokok politik Prancis.

Enam bulan lagi akan ada pemilihan presiden Prancis, Macron, 43 tahun, belum mengumumkan tawaran pemilihannya kembali tetapi diperkirakan akan melakukannya. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home