Presiden Prancis Perintahkan Pembatasan Ketat: Kita Sedang Berperang
PARIS, SATUHARAPAN.COM-Presiden Prancis, Emmanuel Macron, memerintahkan pembatasan ketat pada pergerakan orang yang akan berlangsung setidaknya dua pekan untuk menahan penyebaran virus corona baru. Disebutkan bahwa tentara akan ditugaskan untuk membantu memindahkan orang sakit ke rumah sakit.
Prancis telah menutup restoran dan bar, menutup sekolah dan resor ski. Langkah-langkah yang belum pernah terjadi dalam masa damai itu diperlukan karena jumlah orang yang terinfeksi meningkat dua kali lipat setiap tiga hari dan jumlah kematian meningkat lebih tinggi.
Dalam pidatonya, Macron mengatakan bahwa mulai hari Selasa (17/3) tengah hari orang harus tinggal di rumah dan hanya pergi untuk kegiatan penting. Siapa pun yang melanggar batasan akan dihukum.
“Kami melihat orang-orang berkumpul di taman, pasar ramai, restoran dan bar tidak mengikuti instruksi... Anda tidak hanya tidak melindungi diri sendiri, tetapi Anda tidak melindungi orang lain,'' katanya kepada orang-orang Prancis.
"Saya tahu apa yang saya minta dari Anda belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi keadaan menuntutnya. Kami sedang berperang dan tidak ada yang bisa memperkirakan sampai kapan situasi saat ini akan berlangsung," kata Macron.
Dia menambahkan bahwa tagihan gas, listrik, air dan sewa lainnya akan ditangguhkan. "Tidak ada perusahaan Prancis yang akan terdampak risiko runtuh," Macron berjanji. Dia menambahkan bahwa pinjaman perusahaan Prancis akan mendapat manfaat dari jaminan negara senilai total 300 miliar Euro.
Paket ini dirancang untuk mengatasi dampak ekonomi dari epidemi virus corona. "Kami menyiapkan mulai hari ini paket 300 miliar Euro untuk menjamin pinjaman kepada perusahaan. Paket ini akan disampaikan kepada parlemen dalam beberapa pekan mendatang dan akan berlaku surut," kata sumber itu.
Sumber itu menambahkan bahwa bank telah diminta oleh kementerian keuangan untuk mengizinkan perusahaan menunda pembayaran pinjaman selama enam bulan tanpa biaya.
Macron juga mengatakan dia menunda putaran kedua pemilihan lokal pada hari Minggu dan menangguhkan agenda reformasi pemerintah, dimulai dengan perombakan sistem pensiun.
Otoritas Kesehatan Masyarakat Prancis pada hari Senin melaporkan 21 kematian baru akibat virus corona, sehingga total menjadi 148, meningkat sekitar 16%. Sementara jumlah kasus terinfeksi meningkat menjadi 6.633, naik dari 5.423 pada hari Minggu (15/3), yang merupakan kenaikan lebih dari 20% dalam 24 jam.
Editor : Sabar Subekti
Duta Besar: China Bersedia Menjadi Mitra, Sahabat AS
BEIJING, SATUHARAPAN.COM-China bersedia menjadi mitra dan sahabat Amerika Serikat, kata duta besar C...