Presiden: Sebagian Besar Wilayah Ukraina Dipenuhi Ranjau Rusia
WELLINGTON, SATUHARAPAN.COM-Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, pada hari Rabu menyerukan bantuan jangka panjang untuk membersihkan negaranya yang dilanda perang dari ranjau dan persenjataan lain yang belum meledak, yang katanya sekarang mencakup wilayah seluas Kamboja.
Dalam pidato video ke parlemen Selandia Baru, Zelenskyy menggambarkan invasi Rusia yang hampir berlangsung setahun sebagai "ekosida" yang akan memiliki dampak abadi dan memohon Wellington dan lainnya untuk meningkatkan bantuan.
“Sampai sekarang, 174.000 kilometer persegi (67.000 mil persegi) wilayah Ukraina terkontaminasi ranjau dan persenjataan yang belum meledak,” kata Zelenskyy kepada anggota parlemen. Itu adalah area yang kira-kira seukuran Kamboja, Suriah atau Uruguay.
Zelensky mendesak Selandia Baru, yang militernya memiliki pengalaman luas dalam pembersihan ranjau, untuk membantu memimpin upaya pembersihan. “Tidak ada kedamaian nyata bagi setiap anak yang bisa meninggal karena ranjau anti-personil Rusia yang tersembunyi,” katanya.
Dia menambahkan bahwa Laut Hitam dan Laut Azov yang berdekatan juga dikotori dengan ranjau "dan telah kehilangan ratusan ribu makhluk hidup, mereka yang mati akibat permusuhan".
Pemimpin Ukraina telah berpidato di depan puluhan parlemen asing selama 10 bulan terakhir, berusaha mempertahankan dan memperkuat koalisi global untuk mendukung upaya pertahanan Ukraina.
Selandia Baru sejauh ini telah memasok Kiev dengan peralatan dan pelatihan militer dalam jumlah sedang, tetapi telah mengirim lebih dari 100 personel ke Eropa untuk memberikan nasihat kepada Angkatan Bersenjata Ukraina tentang keprajuritan.
Perdana Menteri Se3landia Baru, Jacinda Ardern, mengindikasikan Selandia Baru akan bersedia membantu upaya pembersihan dan membangun kembali negara itu. “Saya ingin mengakui seruan Anda lebih lanjut untuk dukungan, terutama seputar dampak perang jangka panjang, termasuk dampak jangka panjang terhadap lingkungan,” kata Ardern.
“Kami bersama Anda saat Anda mencari kedamaian, tetapi kami juga akan bersama Anda saat Anda membangun kembali.”
Pemerintah Selandia Baru pada hari Rabu menjanjikan tambahan bantuan kemanusiaan sebesar $2 juta untuk membantu Ukraina melewati musim dingin. Itu juga menyoroti sanksi yang diberlakukan sehari sebelumnya terhadap Iran, yang telah memberi Rusia sejumlah drone yang menyerang kota-kota dan infrastruktur Ukraina. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...